Refleksi Hari Tani: Petani Tembakau Masih Menderita

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Tuban selama musim kemarau, membuat sejumlah tanaman tembakau tumbuh tidak normal. Kebanyakan tanaman tembakau milik petani juga mati, sebab terlalu banyak air. Hampir semua tanaman tembakau yang baru ditanam tidak dapat diselamatkan.

Tak ayal, dengan kondisi tersebut, sejumlah petani pun menderita kerugian hingga jutaan rupiah. Selain sudah mengeluarkan biaya tidak sedikit, mereka harus kembali menanam tembakau kembali.

Camat Senori, Eko Julianto mengaku prihatin menyaksikan para petani kian menurun pendapatannya. Tanaman mereka panen di saat musim juga kurang bersahabat. Jika hujan masih terus mengguyur tentu kualitas tembakau juga kurang bagus.

"Tahun ini tidak menguntungkan petani tembakau, karena cuaca yang kurang memihak," ujar camat muda itu.

Bulan-bulan ini adalah musim panen tembakau di sejumlah wilayah di Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Sejumlah petani mulai memetik daun tembakau siap panen. Namun, tembakau kali ini sangat tidak cocok jika masuk perajangan.

Petani tembakau di Kecamatan panen sudah sejak dua minggu lalu. Tetapi tahun ini harga tembakau terbilang murah. Harganya di kisaran Rp800-Rp1.800 per kilogram.

Harga tersebut tentunya tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan petani. "Mudah-mudahan tahun depan lebih baik nasib para petani," pungkasnya.[rof/col]