Sumur TPN 02 Kering, Penjual Mamin Resah

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Setelah dinyatakan Sumur Tapen (TPN) 02 di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kering, para pedangang makanan dan minuman (mamin) di sekitar lokasi resah.

Secara tidak langsung, para pemilik warung makanan dan minuman di sekitar pemboran ikut merasakan dampaknya. Secara ekonomi, omset mereka turun setelah ditutupnya lubang sumur secara permanen.

"Para pekerja berkurang, pendapatan juga pasti berkurang," ujar Mudiyono (54), pemilik warung di depan Sumur TPN 2, Rabu (21/9/2016).

Menurutnya, sudah empat tahun ia selalu mengikuti proyek pemboran minyak dan gas (Migas) yang dilakukan Pertamina EP. Sejak tahun 2014 lalu ia menjalankan usaha mamin jika ada proyek migas. Mulai dari Sumur TPN 01, di Sumur Kawengan, Sumur TPN 03 dan yang terakhir Sumur TPN 02.

"Jika nanti di Jamprong ada tempat, saya berencana juga ikut buka warung di sana," tandasnya.

Senada dengan Lujeng (49), pemilik warung mamin asal Sidoharjo ini juga mengalami penurunan pendapatan. Kepada blokTuban.com ia menjelaskan, jika saat ramai proses pengerjaan proyek Sumur TPN 02 beberapa bulan lalu, ia bisa meraup omset dari RP500.000 hingga 1 juta perhari.

"Setelah sumur ditutup tinggal beberapa pekerja saja, tentu pendapatan saya turun," kata Lujeng saat ditemui di warungnya.

Namun, untuk saat ini ia masih tetap bertahan di pinggir jalan samping pintu masuk sumur untuk melayani pelanggan lokal. "Sudah banyak pelanggan lokal, kemungkinan tetap di sini tidak ikut ke Jamprong," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset IV Field Cepu gagal mendapatkan Minyak dari sumur tersebut. Pemboran Sumur Tapen 02 berstatus kering. Dan akibat itulah Pertamina tidak menemukan indikasi dan cadangan hidrokarbon. Dengan kondisi tersebut, Pertamina EP Asset IV Field Cepu memutuskan menutup permanen lubang Sumur TPN 02 dengan plug dan abandont well. Sumur TPN 02 sebelumnya diperkirakan dapat berproduksi sekitar 250-300 barel per hari (BPH) dan akhirnya sumur tersebut ditinggalkan. [rof/rom]