Sawah Seluas 3.894 Hektar di Senori Butuh Irigasi

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Adanya saluran irigasi merupakan sumber kehidupan bagi para petani. Jika tidak ada air, dapat dipastikan lahan pertanian pada sawah tadah hujan tidak bisa berfungsi secara maksimal.

Seperti yang diungkapkan Sujudi (57), petani tadah hujan asal Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kepada blokTuban.com saat ditemui di sawahnya. Pria yang menyandarkan hidupnya dari hasil tani dan guru di sebuah sekolah swasta di Senori itu, terbiasa menunggu waktu tanam dengan mengairi sawah disaat musim penghujan.

"Di sekitar sawah kami minim irigasi, jadi jika waktu kemarau harus menunggu hujan, baru bisa tanam," kata petani yang juga guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) tersebut kepada blokTuban.com.

Jika musim kering dan benar-benar tidak ada hujan, kata Sujudi, bisa dipastikan banyak sawah yang dibiarkan kosong tanpa tanaman (bero, bahasa jawa). Ia bersama para petani sangat berharap jika nantinya pemerintah bisa membantu permasalahan para petani di wilayah Kecamatan Senori.

"Kami ingin sekali dibuatkan saluran irigasi. Mendapat bantuan pengeboran sumur untuk sawah kami," tandas Sujudi.

Terpisah, Camat Senori, Eko Julianto, membenarkan perihal tersebut. Minimnya saluran irigasi untuk pertanian di Kecamatan Senori tidak dapat dipungkiri. Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah, khususnya pertanian yang memiliki luas lahan sekitar 3.894,53 Hektar (Ha), tentu harus ditunjang dengan irigasi yang maksimal.

"Untuk saat ini, air sungai kiriman dari kali kening Bangilan sudah habis di sawah petani di wilayah Desa Ngrojo saja, Senori tentu tidak akan dapat jatah air," beber Camat kepada bT sapaan akrab blokTuban.com.

Pihaknya sudah berusaha mewujudkan permintaan masyarakatnya. Ia juga pernah mengusulkan kepada dinas terkait, untuk pembuatan saluran air dari Bengawan Solo yang dialirkan ke area pertanian di Kecamatan Senori.

"Jika dilihat dari medannya juga sudah bisa dipastikan terjangkau. Karena letak Kecamatan Senori juga dekat dengan Bengawan Solo, sekitar 7 Km," jelas Camat muda ini, Senin (8/8/2016).

Informasi yang dihimpun blokTuban.com, ada satu dusun yang bernama Giwang, Desa Rayung, Kecamatan Senori, yang nantinya akan dijadikan penampungan pertama air dari Bengawan Solo, apabila usulan tersebut dipenuhi. Kemudian baru dialirkan ke seluruh area persawahan di Kecamatan Senori. "Semoga itu bisa segera terealisasikan dan petani makin makmur," pungkasnya. [rof/rom]