Tanam Tiga Kali, Petani Medalem Kebingungan

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Meski sudah memasuki bulan Agustus, curah hujan sepekan terakhir di wilayah Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban masih cukup tinggi. Kalau hitungan musim, saat ini sudah memasuki musim kemarau. Anomali cuaca inilah yang membuat sejumlah petani kebingungan.

Sujudi (57), petani asal Desa Medalem mengatakan, pihaknya sudah menanam jagung untuk yang ketiga kalinya di atas lahan yang sama. Pasalnya, tanaman jagung miliknya mati karena tergenang air.

"Kemarin waktu proses tanam juga sudah kering sawahnya dan jarang hujan, namun ketika mulai tumbuh hujan turun," ujar bapak empat anak ini.

Menurutnya, lahan miliknya termasuk sawah tadah hujan. Sehingga ketika kemarau hanya bisa ditanami tanaman palawija. Selain itu, tidak cocok untuk tanaman lain. Dan kali ini sudah tanam ulang yang ketiga karena yang pertama dan kedua tanaman jagung banyak yang mati.

"Kita hanya menanam padi dan jagung," imbuh Sujudi saat ditemui di sawahnya.

Sementara Umiyati (45), istri Sujudi menambahkan, ia bersama para petani tidak bisa berbuat banyak. Saat panen padi yang kedua kemarin hasilnya juga menurun. Untuk bisa memenuhi kebutuhannya, ketika menanam padi ia mencoba memanfaatkan pematang sawah untuk ditanami ketimun.

"Untuk tambah penghasilan tani, suami saya mencoba tanam ketimun, alhamdulillah bisa dipanen dua kali," sahut Umiyati sembari membantu menanam jagung.

Namun, jika cuaca terus seperti ini justru akan merepotkan para petani. Umiyati berharap setelah tanam yang ketiga kali ini, jagung bisa tumbuh subur dan berhasil. "Untuk biaya sekolah anak, semoga panen kali ini tidak gagal lagi," pungkas istri Sujudi itu kepada bT sebutan akrab blokTuban.com. [rof/rom]