Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Forum Masyarakat Gaji (FMG) melakukan aksi atas sengketa lahan yang dialami dengan PT.Semen Indonesia, Kamis (28/7/2016) pukul 11.00 WIB. Aksi yang dilakukan merupakan buntut atas permasalahan sengketa tanah yang hingga kini tidak berujung.
Dari pantauan blokTuban.com FMG melakukan aksi di tiga titik. Pertama di Gedung utama PT.Semen Indonesia Kemudian di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban dan yang terakhir di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban.
BPN Tuban dianggap warga sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas permasalahan sengketa yang terjadi antara pemilik lahan dengan PT.Semen Indonesia. Sebab, BPN berani mengeluarkan peta ukur atau peta bidang bagi PT.Semen Indonesia.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi FMG Abu Nasir, mengatakan, BPN harus bertanggungjawab karena telah berani melakukan hal itu, padahal penerbitan peta bidang tidak sesuai dengan prosedur. Sebab, tidak ada jual beli yang terjadi antara warga dengan pabrik semen berplat merah tersebut.
"Tidak pernah ada jual beli tanah, namun aneh PT.SI bisa memiliki peta bidang yang akan digarapnya untuk kegiatan produksi," ujar Abu di hadapan demonstran dan pihak kepolisian yang mengamankan aksi.
Para demonstran terus melakukan orasi secara bergantian agar para pejabat BPN Kantor Tuban mau keluar untuk menemui mereka dan bisa memberikan bukti-bukti tanah untuk dibandingkan dengan milik warga.
"Pejabat BPN harus menemui kami warga yang direnggut haknya, BPN dan Semen Indonesia harus bertanggung jawab atas sengketa tanah warga Gaji," pungkasnya.
Namun disayangkan, aksi mereka tidak mendapatkan tanggapan dari pihak BPN. Negosiasi untuk bertemu pejabat BPN pun tidak terjadi karena instansi tersebut hanya mengajukan Staff untuk menemui aksi unjuk rasa warga Gaji.
"Lebih baik kita duduki kantor ini daripada kita hanya disuruh bertemu Staff, kita ingin bertemu dengan pejabat pembuat kebijakan,'' tutup Korlap. [nok/col]