BPBD: Ada Dua Macam Banjir di Tuban

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, membuat sejumlah wilayah di Tuban kebanjiran. Bahkan banjir ini kerap membuat petani harus gagal panen, karena tanaman yang mereka tanam terendam air. Tak hanya itu, kerusakan infrastruktur juga terjadi, seperti tanggul jebol dan jembatan putus. Hal tersebut membuat Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menjelaskan terkait macam banjir.

Sekretaris BPBD Tuban, Joko Ludiono mengatakan, bahwa ada dua jenis banjir untuk wilayah Tuban, yang pertama adalah banjir bengawan Solo dan yang kedua adalah Banjir Bandang.

"Untuk yang Banjir bengawan solo ada di lima kecamatan yaitu Parengan, Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Sedangkan yang banjir bandang ada di daerah dataran rendah, seperti Merakurak, Montong dan Kecamatan Kerek. Yang kerap menjadi langganan banjir bandang biasanya merupakan kiriman dari Kecamatan Semanding," terang pria yang akrab disapa Joko, kepada blokTuban.com

Selanjutnya Joko menjelaskan, mengapa lima kecamatan tersebut rawan akan banjir bengawan solo.? Sebab di lima kecamatan itu, dilewati sungai terpanjang di pulau jawa, yang suatu saat bisa meluap jika hujan deras terus mengguyur. Bukan hanya hujan yang terjadi di Tuban saja, bahkan saat Tuban tidak hujan pun banjir bisa meluap, jika daerah yang ada di hulu seperti Solo, Madiun, Ngawi terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Daerah yang ada di hulu tersebut, sangat membahayakan jika terjadi hujan deras, karena di Tuban ini tempat bertemunya banjir dari ketiga kota tersebut, yaitu di jalur bengawan Solo," jelasnya.

Meskipun demikian, Joko menyarankan, agar masyarakat senantiasa waspada, seperti diterangkan di atas, bahwa Tuban tidak hujan pun bisa mengalami luapan banjir bengawan Solo. "Diharapkan masyarakat agar selalu waspada saat musim hujan, agar bisa mempersiapkan segalanya, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Joko. [nok/rom]