Mengais Sisa Panen Padi Sampai Luar Kecamatan

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Saat musim panen padi, seperti yang terjadi di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, banyak orang yang tidak mempunyai lahan persawahan ikut merasakan panen tersebut.

Seperti salah satu warga Desa Medalem, Kecamatan Senori, Maslikah (40). Saat musim panen tiba, ia rela datang ke Kecamatan Singgahan yang berjarak sekitar lima kilometer lebih, untuk mengais padi yang telah selesai dipanen atau biasa orang jawa menyebutnya Ngangsak.

Hal ini dilakukan, untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari keluarganya. "Saya punya sawah tapi kecil, tidak mencukupi hingga musim panen mendatang. Belum lagi kebutuhan rumah tangga yang lain," ungkapnya, saat ditemui blokTuban.com.

Untuk mengumpulkan padi yang telah dipanen, ibu tiga anak ini berpindah-pindah, dari satu tempat ketempat yang lain, begitu juga dari desa ke desa yang lain dan dari kecamatan ke kecamatan yang lain. Dari pantauan blokTuban.com, beberapa hektar lahan persawahan di wilayah Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan ini tengah panen raya, Senin (22/2/2016).

Hal ini dilakukan oleh istri dari Sukiman setiap hari, "Untuk berangkat, saya tadi numpang sama tetangga," ujarnya.

Mengumpulkan padi setelah dipanen tersebut, dilakukannya mulai pukul 07.00-12.00 WIB. Alhasil ibu 40 tahun itu bisa mendapatkan antara delapan kilogram, sampai sepuluh kilogram padi Kotor. "Kalau satu sak kecil ini kurang lebih 10 Kg," imbuhnya sambil menunjukkan hasil yang diperoleh.

Hasil dari jerih payahnya untuk mengumpulkan padi-padi yang tertinggal setelah dipanen, Maslikah tidak menjualnya, melainkan dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari keluarganya.

Selain itu, kata Maslikah, penghasilan keluarga selama ini didapat dari sang suami, yang setiap hari merawat satu sapi dan lahan pertanian yang hanya sedikit. "Suami juga sebagai buruh tani saat musim panen seperti ini," jelasnya. [hud/rom]