Banjir di Desa Surut, Area Pertanian Masih Tergenang

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Banjir yang melanda desa-desa di sedikitnya lima kecamatan yang ada di Tuban dikabarkan sudah mulai surut. Tetapi, area pertanian dan persawahan masih terendam air baik dari luapan Bengawan Solo atau dari anak sungainya.

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, lima kecamatan yang awalnya terendam banjir adalah Parengan, Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang.

"Banjir yang ada di pemukiman sudah surut, tinggal air yang ada di lahan pertanian," jelas Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Bencana BPBD Tuban, Saefiyuddin, Kamis (11/2/2016).

Asep, sapaan akrab pria ini membeberkan, banjir melanda sekitar 35 desa. Rinciannya, Rengel 12 desa, Parengan 8 desa, Soko 9 desa, Widang 6 desa, dan Kecamatan Plumpang sebanyak 1 desa.

Dampak yang paling banyak dirasakan ada di Kecamatan Parengan. Meskipun kecamatan ini tidak berada di bantaran Bengawan Solo, tetapi luapan air dari Kali Kening yang meluber bahkan sempat membuat dua desa terisolir.

"Meski sekarang sudah surut, kami berharap warga tetap waspada karena air bisa datang sewaktu-waktu," terang Asep.

Informasi terakhir, Ketinggian Muka Air (TMA) Bengawan Solo di papan duga ketinggian, masing-masing Karangnongko-Bojonegoro 24.92 peilschaal, atau di bawah Siaga Hijau (29.00) Kemudian di Bojonegoro papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) 11.90 peilschaal, dan papan duga di Kecamatan Babat 7.47 peilschaal. [pur/col]