Ribuan rumah tangga pra sejahtera di Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara bisa tersenyum lebar. Sebab, sejak Juni 2017 lalu, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) telah mendistribusikan bantuan sosial nontunai dari pemerintah yang berupa Program Keluarga Harapan (PKH).
RAMADAN adalah bulan istimewa. Saking istimewanya hingga terminologinya bisa diuraikan dalam perspektif apapun. Salah satunya adalah dari dimensi sosial, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994:958), memiliki arti berkenaan dengan masyarakat. <br />Bagi penulis, bulan ramadan memiliki sesuatu yang unik bila tinjauannya dari perspektif sosial. Yakni, lahirnya rasa persamaan di antara sesama, umat yang makan dan berpuasa di waktu yang sama. Terlebih dalam perspektif sosial, kita juga bisa melihat hal-hal yang bisa menumbuhkan spirit secara komunal, menyeluruh dan dilakukan banyak orang serta menghadirkan massa kala bulan ramadan. Hal itu bisa dilihat pada hal-hal berikut:
Hidup ini berubah cukup pesat. Internet membuat perubahan makin cepat saja. Dulu, era tahun 90 an informasi tentang apapun, hanya bisa diperoleh dari sumber terbatas. Kita dapat informasi dari radio atau televisi dengan jumlah informasi yang masih bisa dihitung. Tapi kini, informasi bisa datang tiap detik, selalu berubah, tumpang tindih, seakan tak terbatas.
Pembuatan Kartu Nelayan saat ini baru mencapai 8150 Kartu. Jumlah tersebut masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah total nelayan yang ada.
Program pengentasan keluarga prasejahtera yang diinisiasi Menteri Sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) telah berjalan di Tuban sejak 2007 lalu. Kini Tuban yang merupakan salah satu dari 48 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur pula menerima program bantuan sosial non tunai.
Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kabupaten Tuban, Senin (22/5/2017). Dalam kunjungannya kali ini beragendakan penyerahan bantuan non tunai kepada penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH)
Mereka yang hanya merokok saat bersama teman-temannya seringkali menganggap dirinya bukan perokok. Ah, saya hanya social smoker, kadang-kadang saja merokok, begitu alasannya. Namun ternyata jantung Anda tidak beranggapan demikian.
Sebuah studi yang diproduksi oleh Kingston University di London, Inggris, menyimpulkan bahwa mereka yang gemar membaca buku ditemukan memiliki perilaku dan hati yang baik.
Kepala Bagian (Kabag) Akademik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Rijalul Faqih, berharap para guru Bimbingan Konseling (BK) di MA dan SMA Sederajat memberi motivasi kepada anak didiknya agar berani melanjutkan pendidik ke Perguruan Tinggi (PT).
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, mulai melakukan sosialisasi mengenai Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) di Kabupaten Tuban. Sosialisasi dilakukan di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Tuban.