Tampilan Tari Remong menandai 'Cakut' (mulai) pagelaran seni Ludruk dalam rangkaian acara Pesta Rakyat, Gelar Budaya dan Kuliner Tuban bareng Pertamina, Sabtu (17/11/2018).
Gemuruh kembang api yang saling bersautan menunjukkan keindahannya di langit Alun-alun Tuban, Sabtu (17/11/2018) malam, dalam acara Pesta Rayat Bareng Pertamina yang juga dalam rangkaian acara Hari Jari Tuban ini, menambah meriah dan berwarna acara malam ini.
Selain stand para Pedagang Kaki Lima yang menjajakan aneka kuliner dan juga minuman ramai dikunjungi masyarakat yang hadir dalam Pesta Rakyat bersama Pertamina, terlihat stand Pemkab Tuban juga penuh dengan pengunjung.
Sedikitnya terdapat sebanyak 87 Waranggono Kesenian Langin Tayub mengikuti prosesi Wisuda Waranggono yang diselenggakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban di Pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kamis (1/11/2018).
Sejak dibuka pada tanggal 29 September 2018 lalu dan akan berakhir pada Kamis (4/10/2018) besok, pameran seni rupa Gumregah yang digelar oleh Dewan Kesenian Tuban (DKT) dalam Tuban Art Festival (TAF) 2018 hinggi kini sudah menghasilkan pundi rupiah hingga puluhan juta.
Selain memiliki makna sebagai kebangkitan bersama sekaligus tolak ukur dalam pandangan Kota Tuban di masa depan melalui kesenian, Pameran Seni Tupa Tuban Gumregah juga dapat sebagai tambahan motivasi belajar para generasi muda yang masih berproses, baik dalam konteks umum, mahasiswa, sampai pelajar.
Festival Seni Sokorejo di Kabupaten Tuban akan segera digelar. Kegiatan bertajuk 'Merangkai Tradisi Menembus Globalisasi' ini akan digelar 10 hari lagi atau bertepatan pada Rabu (26/9/2018) di Lapangan Desa Sukorejo, Parengan.
Kesenian tradisional yang turun temurun, diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia kepada generasi ke generasi tak bisa dianggap remeh dalam pelestariannya. Dari masa ke masa, satu per satu identitas kebudayaan suatu daerah mulai tergerus arus perkembangan jaman ketika tak ada lagi yang peduli akan kesenian tradisional.
Kentrung Bate adalah satu-satunya seni pertunjukan yang lahir di Desa Bate, Bangilan, Tuban. Kesenian yang lahir sebagai alat penyebar dakwah islam di zaman dahulu. Menurut Lilis Indah SSP (2015), Awalnya, kentrung ini dipopulerkan oleh Kiai Basiman, salah satu tokoh agama di Desa Bate pada zaman kolonial Belanda sekitar tahun 1930-an. Kesenian ini diciptakan untuk menyebarkan agama Islam dan menyindir penjajah yang selalu bertindak sewenang-wenang. Namun, seiring berjalannya waktu Kentrung Bate menjadi hiburan bagi masyarakat. Hingga saat ini Kentrung masih eksis menghibur warga Tuban dengan ciri khasnya. Meskipun hingar-bingarnya tak seramai dahulu.
Kesenian tradisional 'Tongklek' di Desa Maibit, Kecamatan Rengel banyak menjamur di berbagai titik desa yang terkenal dengan sebutan bumi perkemahan Lanjar Maibit nya itu.