Merajut hingga saat ini, menjadi salah satu aktivitas yang banyak dikerjakan oleh masyarakat dikala waktu senggang, terutama pada saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, yang mengharuskan masyarakat beraktivitas di rumah saja, Senin (16/1/2023).
Kerajinan rajut hingga kini masih mendapatkan hati masyarakat di Kabupaten Tuban. Bagaimana tidak, selain kualitasnya juga terjamin, model yang dihasilkan dari benang rajutan tersebut sangat menawan.
“Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat†itulah yang saat ini sedang dilakukan oleh Nur Chamidah, Owner MaFAZ Craft yang menyalurkan bakat merajutnya kepada para ibu rumah tangga yang ada di Kabupaten Tuban.
Dalam menekuni sebuah usaha, biasanya masyarakat seringkali mengawalinya dengan hobi yang disenanginya. Seperti halnya yang saat ini sedang dijalani oleh Nur Chamidah, warga Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban yang kini sukses dengan usaha merajut.
Kabupaten Tuban memiliki para perajut handal. Di mana produk rajutannya telah menembus pasar Amerika. Beberapa produk rajutan yang bernilai tinggi tersebut seperti, taplak meja, boneka, topi, tas, bros, hingga gantungan kunci.
Semarak 100 % Tuban Expo pada 29-31 Agustus lalu masih terasa di kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pameran yang melibatkan ratusan pengusaha kecil dan mikro dari 20 kecamatan di Kabupaten Tuban itu telah meningkatkan omset penjualan mereka.
blokTuban.com -Hasil karya sejumlah perempuan yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Indonesia Merajut (PRIMA) dari Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban patut diacungi jempol. Beberapa penghargaan telah diraih perajut PRIMA dalam ajang perkumpulan pelaku industri migas hulu minyak dan gas bumi serta perusahaan-perusahaan pendukungnya.
Istilah waktu adalah uang nampaknya cocok disematkan kepada Muhadi Rusli. Guru di sebuah pondok pesatren yang tinggal di Dusun/Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban ini mampu memanfaatkan waktu luangnya dengan merajut kopiah.
Paguyuban inspirasi teras kreasi melalui bazar pasar ibu, juga mengadakan pelatihan merajut bagi para peserta yang datang ke bazar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi para peserta agar bisa mengasah ketrampilan.
Program Perempuan Indonesia Merajut (Prima) kembali diselenggarakan oleh Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL). Kali ini, setidaknya ada 4 desa yang terlibat dalam pelatihan merajut.
