Blok Cerpen
Senja di Ujung Mata
“Pergiiii,”... teriak Seno dari dalam kamarnya. Dengan nada terbata-bata juga isak tangis perempuan paruh baya itu masih berdiri di depan pintu kamarnya. Semenjak Seno mengenalnya, semenjak itu Seno menjadi berubah. Seolah ingin dimengerti dan ingin seperti mereka. Ya layaknya anak muda zaman sekarang dengan kendaraan kuda besi juga dengan teman yang sering mereka agung-agungkan, benda kecil dengan macam-macam aplikasinya. Benda kecil itu bernama smartphone atau handphone pintar, ya dari namanya saja sudah seperti itu. Sudah bisa dibayangkan bagaimana kecanggihannya.