BPBD Tuban Distribusikan Air Bersih di Wilayah Terdampak Kekeringan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mendistribusikan bantuan air bersih di empat kecamatan yang terdampak kekeringan, Rabu (13/10/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mendistribusikan bantuan air bersih di empat kecamatan yang terdampak kekeringan, Rabu (13/10/2021).
Pergantian musim penghujan ke musim kemarau pada tahun 2021 berdampak pada sektor pertanian di Kabupaten Tuban. Banyak lahan sawah yang bero atau kering tanpa tanaman karena tidak adanya pasokan air.
Dampak musim kemarau benar-benar dirasakan warga. Utamanya warga yang bermukim di dataran tinggi dan terpelosok. Sebab, sejak beberapa waktu ini, warga sudah mulai krisis air bersih.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tuban memperingati momentum Dirgahayu PMI ke-76. Dalam momentum itu, PMI Tuban siap menyuplai air bersih di daerah yang terdampak kekeringan.
Gelombang ke lima droping air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dilakukan. Kali ini distribusi air bersih di 23 desa, 8 kecamatan di Kabupaten Tuban.
Musim kemarau menyebabkan pasokan air bersih di Kabupaten Tuban menurun drastis. Tercatat ada 55 desa yang berpotensi kekeringan di tahun 2020.
Musim kemarau sudah terasa di Waduk Singkil, Desa Karanglo, Kecamatan Kerek. Embung yang biasa mengairi sawah petani Desa Karanglo dan Desa Temayang ini telah mengering sejak dua bulan silam.
Pada 3 Maret 2020, BMKG merilis bahwa awal musim kemarau di Indonesia bervariasi, sebagian besar dimulai bulan Mei – Juni 2020. Hasil pemantauan perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2020 menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia (87%) sudah mengalami musim kemarau.
Berdasarkan hasil monitoring kejadian hari kering berturut-turut dan prediksi probabilistik curah hujan dasarian, terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis hingga dua dasarian ke depan dengan status waspada hingga awas, Rabu (15/7/2020).