Aktivis Pejuang Kesehatan
Longmarch Surabaya-Jakarta Diamankan Polres Tuban
Aktivis yang memperjuangkan kesehatan masyarakat dengan cara berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta, diamankan di Mapolres Tuban, Selasa (26/9/2017).
Aktivis yang memperjuangkan kesehatan masyarakat dengan cara berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta, diamankan di Mapolres Tuban, Selasa (26/9/2017).
Kisah Mayu Sekar Pulih (25), perempuan asal Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Tuban, yang berjalan kaki dari Tuban menuju Jakarta dibenarkan orang tuanya.
Mayu Sekar Pulih (25), asal Desa Kepohagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, rela berjalan kaki menuju Jakarta. Dia berjalan kaki sejak kemarin Sabtu dan saat ini sudah sampai di Semarang.
Peristiwa nahas sembilan tahun silam akan melekat kuat di benak Dodik Purwanto (32). Tepatnya pada 2008 silam ia terlibat kecelakaan yang menjadikannya cacat seumur hidup. Kini ia menjalani hidup hanya dengan satu kaki.
Guna menghindari kemacetan, aksi jalan kaki dalam rangka menuntut kompensasi melalui rute alternatif. Rute aksi melewati Kecamatan Soko, Rengel, Grabagan Semanding dan berakhir di Tuban.
Fenomena langka terjadi pada peranakan ayam milik Junaidi (28) Warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Jika pada umumnya, ayam hanya mempunyai dua kaki dibagian bawah tubuhnya. Namun, ayam milik Junaidi yang baru berusia tiga hari tersebut memiliki empat kaki.
Bila ini merupakan jogging pertama Anda setelah berbulan-bulan vakum, atau jarak tempuh berlari lebih jauh dari biasanya, selain rasa sakit, Anda juga akan mengalami sensasi otot gatal di sepanjang kaki. Namun, sebelum memutuskan untuk berhenti, sensasi gatal ini ternyata masih dalam batas wajar.
Panas menyengat, di kawasan parkir wisata Sunan Bonang di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Ratusan penarik becak terlihat antri menunggu giliran penumpang, termasuk Anton (41), pengayuh becak dengan kaki palsu. Semuanya mencari nafkah dengan mengangkut penumpang yang turun dari bus wisata dan berkeinginan menuju makam Sunan Bonang.
Mohammad Taufiq Ibrahim (26), pemuda asal Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, tidak hanya berfikir bisnis ketika menjalankan usahanya sebagai pembuat kaki dan tangan palsu. Pemuda lulusan Politeknik Kesehatan Negeri Surakarta tersebut, sering menggratiskan kaki atau tangan palsu bagi warga yang tidak mampu. Meskipun nilainya jutaan rupiah.
Mohammad Taufiq Ibrahim (26), bisa jadi satu dari segelintir orang yang menjadi pengrajin kaki palsu. Selain ketelatenan, pekerjaan diapun membutuhkan disiplin ilmu yang tidak semua orang bisa mempelajarinya dengan mudah.