Sebulan Perajin Gerabah Raup Hingga Jutaan Rupiah
Produksi gerabah asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menjadi penopang perekonomian masyarakat setempat. Perajin gerabah bahkan setiap bulannya dapat berpenghasilan jutaan rupiah.
Produksi gerabah asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menjadi penopang perekonomian masyarakat setempat. Perajin gerabah bahkan setiap bulannya dapat berpenghasilan jutaan rupiah.
Kerajinan gerabah turun temurun yang hingga saat ini masih berdenyut di tengah masyarakat Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban menjadi salah satu tumpuan ekonomi utama warga setempat.
Naiknya harga bahan kerajinan gerabah di Tuban, Jawa Timur dikeluhkan para produsen. Pasalnya, mahalnya bahan dasar tak diikuti naiknya harga jual gerabah. Hal itu diungkapkan beberapa perajin gerabah yang ada di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jumat (19/8/2016).
Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah sentra produksi gerabah di Bumi Wali sebutan kota Tuban. Industri jenis rumahan ini sangat mudah kita temui di wilayah tersebut.
Saat para petani menunggu hujan untuk mengairi sawah, tidak demikian dengan para perajin gerabah di Dusun Jetis, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Sebab, saat hujan telah turun dan kebanyakan diikuti Bengawan Solo yang meluap.
Bahan dasar untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Warga pengrajin gerabah Dusun Jetis, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel memanfaatkan tanah liat di lingkungan sekitar tinggal. Tetapi kemudahan mendapat bahan, tidak dibarengi dengan pemenuhan alat penggiling tanah liat.
Perabotan rumah tangga kini banyak didominasi dari bahan plastik, sehingga perabot berbahan tanah liat atau disebut gerabah sepi peminat. Tak hayal pengrajin asal Dusun Jetis, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, mengeluhkan pembeli yang mulai meninggalkan perabot gerabah.