[HOAKS] Pengumuman Rekrutmen PLN pada 31 Maret 2024
Beredar poster pengumuman rekrutmen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tertanggal 31 Maret 2024.
Beredar poster pengumuman rekrutmen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tertanggal 31 Maret 2024.
Masifnya penyebaran informasi hoaks menjadi anomali di era digital saat ini. Penyebaran hoaks sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi melalui berbagai platform media sosial, grup WhatsApp, dan situs online.
Kamu pasti familiar dengan istilah “Quick Count” saat hari pemungutan suara. Pada pemilu 2019 lalu, beredar hoaks tentang quick count palsu yang berusaha memenangkan Paslon tertentu, dan ada juga yang menganggap bahwa quick count merupakan bentuk kecurangan hasil pemilu.
Sebanyak enam orang yang terdiri dari empat wasit dan dua asisten wasit, lolos tes seleksi dan kursus untuk menjadi penilai wasit PSSI yang sudah berlangsung dari kemarin.
Beredar informasi di media sosial sebuah video warga Sumenep, Jawa Timur dilarang mencoblos di TPS. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada Rabu (14/2/2024).
Sebuah video menampilkan orang-orang berkumpul dan bersorak menyebutkan nama calon Presiden nomor urut 02,Prabowo Subianto, yang beredar di media sosial TikTok. Video tersebut diberi keterangan Pemilu di KBRI Malaysia 02 Berjaya.
Peringkat Indonesia di rangking FIFA terbaru meningkat setelah timnas Merah Putih lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 Qatar.
Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) merampungkan proses pemantauan mis/disinformasi selama hari pencoblosan 14 Februari 2024 dengan melibatkan lebih dari 100 media lokal dan nasional di seluruh Indonesia.
Kamu sudah terpilih menjadi KPPS? Selamat, ya! KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara merupakan instrumen penting dalam pemilihan umum.
Pemilu tinggal menghitung hari, pembuat hoaks dan oknum yang tidak bertanggung jawab semakin bertaburan di media sosial untuk mengecoh masyarakat agar semakin kabur melihat kebenaran atau memecah belah masyarakat.