Pilkada Tuban 9 Desember
Kekurangan Surat Suara Sudah Teratasi
Kekurangan surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2015 mendatang, di Kabupaten Tuban tampaknya sudah teratasi.
Kekurangan surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2015 mendatang, di Kabupaten Tuban tampaknya sudah teratasi.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tuban terancam gulung tikar apabila tidak siap menghadapi persaingan di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Kwartir cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Tuban menyelenggarakan Workshop Kehumasan yang diikuti oleh Kwartir Ranting Se-Kabupaten Tuban, Kamis (4/12/2015).
Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar acara yang bertajuk Safety Riding Jelajah Jawa Timur Rayon VI. Acara yang diselenggarakan di Gedung Graha Sandiya Semen Indonesia ini diikuti oleh ratusan pelajar siswa Sekolah Menengah Atas(SMA) dan Club Motor yang ada di Tuban, Jumat (4/12/15).
Tidak terbesit sedikit pun oleh Azizumroh (38) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, pada Rabu pagi (2/12/2013) adalah kali terakhir ia melihat anak gadis bungsunya, Faradila Dwi Ovtavia.
Sekitar 200 anak dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat mengikuti pendidikan politik yang diberikan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas), Kamis (03/12/2015).
Ribuan surat suara, yang sudah disortir Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Tuban dijaga ketat oleh petugas. Seperti tampak di Kantor Kecamatan Semanding. Di sini petugas dari PPK, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan personel dari Polsek setempat melakukan penjagaan.
Sebagian masyarakat Kabupaten Tuban masih menyukai ramuan-ramuan tradisional, yang mana ramuan tersebut hasil dari rempah-rempah asli dari bumi Indonesia dan bebas dari bahan kimia.
Warga Dusun Telo, Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, geger dengan penemuan sesosok tubuh perempuan yang tergantung di pohon mangga, Kamis, (03/12/2015).
Kisah pasangan sejati yang meninggal tak lama setelah pasangannya meninggal, sudah sangat sering terjadi. Menurut penelitian selama sembilan tahun, hal tersebut benar dapat terjadi dan disebut sebagai 'broken heart syndrome' atau sindrom patah hati.