Banjir Tuban 2016
BPBD Siagakan Sejumlah Tenda Darurat di Kecamatan
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menyiagakan sejumlah tenda darurat atau pengungsian di Kecamatan rawan bencana banjir, Senin (28/11/2016).
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menyiagakan sejumlah tenda darurat atau pengungsian di Kecamatan rawan bencana banjir, Senin (28/11/2016).
Pemadaman api yang melalap PT Pentawira Agraha Sakti mengundang perhatian masyarakat. Kebakaran yang diketahui bermula pada sekitar pukul 12.00 WIB tersebut berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu (27/11/2016).
Proses evakuasi gudang jumbo bang milik PT Pentawisra Agraha Sakti masih dilakukan hingga berselang tiga jam kemudian. Nahas, salah seorang Pemadam Kebakaran tertimpa ranting pohon tepat di pinggir jalan samping persahaan.
Pencarian korban kecelakaan laut yang melibatkan kapal asal Vietnam, MV Tyson 4 dengan kapal nelayan tradisional KM Mulya sejati masih terus dilakukan hingga saat ini, Minggu (20/11/16). Namun pencarian yang dilakukan hingga sore ini masih belum menemukan hasil.
Kabar pesan berantai mengenai akan terjadi gempa bumi dan diikuti dengan terjadinya gelombang tsunami membuat masyarakat Tuban resah.
Korban akibat puting beliung di Desa Kradenan dan Sumurgung Kecamatan Palang, Rabu (27/10/2016) pukul 18.00 WIB, kini jadi 32 orang yang bangunannya mengalami kerusakan.
Tidak dapat dipungkiri peristiwa bencana alam kerap melanda Kabupaten Tuban, seperti banjir. Sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengharapkan masyarakat akrab dengan bencana tersebut.
Hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini membuat masyarakat harus lebih waspada. Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah wilayah di Tuban mengalami kebanjiran, bahkan di kota juga terjadi.
Setelah sempat mencapai ketinggian 14.35 peilschall, ketinggian air sungai Bengawan Solo solo berangsur angsur turun. Berdasarkan pemantauan di papan duga kota pagi ini tercatat 13.34 pheilschall atau siaga satu (hijau).
Musibah kecelakaan perahu penyeberangan Bengawan Solo, tepatnya yang menghubungkan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jumat (7/10/2016), terus menjadi perhatian serius. Sebab, hingga malam hari masih ada sekitar 7 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan yang belum ditemukan, dari total 25 penumpang yang terdata.