Gempa Bumi Guncang Kabupaten Tuban, Tak Ada Korban Jiwa
Gempa Bumi mengguncang Kabupaten Tuban pada Jumat (22/03), menyebabkan getaran yang dirasakan oleh warga sebanyak 3 kali. Warga kemudian keluar ke tempat lapang.
Gempa Bumi mengguncang Kabupaten Tuban pada Jumat (22/03), menyebabkan getaran yang dirasakan oleh warga sebanyak 3 kali. Warga kemudian keluar ke tempat lapang.
Gempa yang mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat (23/3) menyebabkan 143 kepala keluarga terdampak di Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan untuk tidak mengajukan Dana Siap Pakai (DSP) untuk kebutuhan droping air untuk musim kemarau 2023-2024. Sebagi gantinya, Tuban hanya mengajukan peralatan sarana dan prasarana (Sarpras).
Guncangan gempa 6,4 SR yang terpusat di daerah laut barat daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) juga dirasakan di Kabupaten Bojonegoro.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, beberkan alasan kenapa Gempa yang terjadi di wilayah wilayah Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta bisa terasa hingga Kabupaten Tuban.
Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (1/7), pukul 08.10 WIB tercatat korban jiwa dengan total terdampak 106 KK, mengungsi 5 KK, luka-luka 9 orang dan meninggal dunia 1 orang.
Gempa magnitudo 6,4 di wilayah Bantul, Daerah Istimea Yogyakarta (DIY) memiliki dampak cukup parah. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sementara, ada 1 warga meninggal dunia, 2 luka ringan dan 93 unit rumah rusak, Sabtu (1/7/2023).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengeluarkan peringatan dini waspada banjir di 6 wilayah di Jawa Timur, Minggu (9/4/2023). Hal ini mengacu pada hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan InaRisk.
Pada Sabtu (11/3) pukul 12.12 Wib, Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG) ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Pada tahun 2023 curah hujan akan menurun dan Indonesia akan mengalami kondisi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan strategi pencegahan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).