Wilayah Kabupaten Tuban merupakan salah satu wilayah yang dilewati oleh aliran sungai Bengawan Solo, hal ini mengakibatkan jika ada luapan air Bengawan Solo di beberapa wilayah Kabupaten Tuban juga ter dampak.
Debit Sungai Bengawan Solo yang semakin tinggi, mengakibatkan sejumlah daerah di Kabupaten Tuban terendam banjir. Akibatnya, banjir juga menggenangi pekarangan, hingga masuk ke dalam rumah warga.
Petani di Dusun Jepuro, Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, bergegas memanen padi yang ada di sawah, karena takut terendam air luapan Bengawan Solo, Sabtu (18/02/2023).
Luapan air Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan bahkan dalam waktu 10 jam air mengalami kenaikan setengah meter.
Dengan adanya luapan air Bengawan Solo, warga sekitar aliran Bengawan Solo saat ini terus memantau perkembangan debit air dari Jembatan Kare, Jumat (17/02).
Tingginya curah hujan yang mengguyur berbagai wilayah menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo meningkat. Data yang dirilis oleh Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, per pukul 08.00 Wib, Senin (24/10/2022) wilayah Bojonegoro berstatus siaga kuning, dan Babat siaga merah.
Ditetapkan siaga kuning sore ini, banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo mulai meluber ke permukiman warga, tidak terkecuali di Desa Karangtinoto dan Tambakrejo, Kecamatan Rengel, Sabtu (26/11/2016). Sebab itu, Polsek Rengel mengimbau warga setempat untuk bersiaga sewaktu-waktu air bertambah tinggi.
Sungai Bengawan Solo yang membentang dan melintas di Kabupaten Tuban meluap, Sabtu (26/11/2016). Akibatnya sejumlah wilayah seperti dua desa di Kecamatan Soko turut digenangi air.
