Kolaborasi EMCL - SKK Migas dengan Pemerintah Kabupaten Tuban Menjadi Kunci Pengelolaan Keselamatan

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Lokakarya keselamatan Lapangan Banyu Urip menjadi wadah bagi pemerintah dan perusahaan untuk membangun persepsi yang sama, berlatih bersama, dan membuka ruang kerjasama berkelanjutan dalam penanganan kebencanaan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Sudarmaji pada Jumat (14/6/2024). 

Peraih gelar doktor sosiologi di Universitas Brawijaya ini menanggapi kegiatan lokakarya keselamatan industri hulu migas antara operator Lapangan Banyu Urip dengan Pemkab Tuban yang dinilai baik.

Menurutnya, lokakarya ini sangat baik sebagai sarana untuk meningkatkan sinergi, kolaborasi dan sekaligus mitigasi untuk kondisi kedaruratan dalam operasi hulu migas. Dia juga menyinggung soal jalur pipa dan keberadaan Kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang di laut Tuban.

Pada lokakarya yang dilaksanakan akhir awal Juni itu, hadir perwakilan manajemen EMCL, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Pakis, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, dan camat dari enam kecamatan sepanjang jalur pipa Lapangan Banyu Urip di wilayah Kabupaten Tuban. 

Masing-masing pihak memperkenalkan diri dan memaparkan rencana mitigasi bencana, konsep kebencanaan, dan prosedur keselamatan. 

Pemaparan serupa disampaikan oleh perwakilan EMCL sebagai operator Lapangan Banyu Urip dan KSOP Tanjung Pakis yang menyampaikan manajemen kedaruratan lepas pantai. Masing-masing mencari perpaduan multipihak untuk sinergi dan kerjasama berkelanjutan.

ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas memprakarsai lokakarya keselamatan industri hulu migas bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, pada 31 Mei - 1 Juni di Yogyakarta. 

Kegiatan diskusi terfokus ini membahas kesiapsiagaan kegawatdaruratan di wilayah jalur pipa Lapangan Banyu Urip dan Kapal Alir Muat Terapung FSO Gagak Rimang. 

“Kami berharap kegiatan ini bisa mempererat hubungan antar instansi, membangun keselarasan dalam persepsi, dan adanya kerjasama dalam aspek-aspek kedaruratan,” ucap Juru Bicara EMCL, Rexy Mawardijaya.

Rexy juga menyampaikan bahwa kegiatan serupa sudah dilaksanakan bersama BPBD Bojonegoro dan pemangku kepentingan yang ada di wilayah operasi EMCL di Kabupaten Bojonegoro. Giat sinergi ini terus diupayakan untuk mewujudkan pengelolaan keselamatan yang berkelanjutan. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Tuban, Pemkab Bojonegoro, KSOP Tanjung Pakis, dan semua pihak yang selalu menyambut baik kolaborasi ini,” pungkas Rexy. [Dwi/Ali]