Heboh Insiden Kebocoran! Pertamina: Imbas Luberan Tangki Pertamax di TBBM Jenu Tuban

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Penyelidikan penyebab kebocoran tangki Terminal BBM Tuban menunggu penanganan warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu selesai, Senin (10/6/2024). Kebocoran tersebut menimbulkan bau yang menggegerkan warga sekitar. 

Bau menyengat tercium warga Tasikharjo, Jenu sekitar pukul 02.00 Wib. Kades Tasikharjo, Damuri lalu mengintruksi warga keluar rumah lewat grup WA dan speaker masjid. 

Sekitar pukul 02.30 hingga pukul 04.00 Wib warga berangsur menuju titik pengungsian. Bagi warga yang tidak punya kendaraan, ada 14 mobil yang lalu lalang mengangkut warga. 

Sekitar pukul 04.00 Wib hingga 08.00 Wib warga berkumpul di titik pengungsian. Yakni 1.500 orang di Desa Purworejo, 300 orang di Desa Sumurgeneng dan 100 orang di Desa Remen dengan total pengungsi 1.900 orang.

Taufiq Kurniawan Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus dalam keterangannya menyampaikan, bahwa hari ini pihaknya fokus pada penanganan warga yang berdampak dari luberan BBM pada tangki Pertamax. 

"Sampai dengan siang ini fokusnya masih ke penanganan, sehingga akan menyelidiki lebih lanjut terkait kejadian ini harapannya tidak menjadi sesuatu yang terlalu berdampak. Penyaluran pun kami pastikan normal," ujar Taufiq dalam jumpa pers di TBBM Tuban. 

Taufiq melanjutkan, bahwa insiden kali ini berada di internal Pertamina sehingga tidak menimbulkan kerugian di manapun. Akan tetapi, penyaluran BBM baik yang lewat mobil tangki maupun pipanisasi ke Surabaya berjalan normal. 

"Nanti soal volume dan lain sebagainya ada penyaluran lanjutan. Dipastikan kejadian ini tidak ada kegiatan alih suplai. Suplai tetap dilakukan Terminal Tuban artinya kondisinya tidak parah," imbuhnya. 

Hasil investigasi sementara, insiden ini merupakan imbas dari luberan sedikit dari tangki Pertamax di TBBM. Peristiwa ini terdeteksi sekitar pukul 02.00 Wib dini hari. 

Dengan sistem yang memadai, luberan langsung bisa terlokalisir di area tangki. Namun luberan tersebut menimbulkan uap BBM yang terlepas di udara sehingga warga sekitar harus dievakuasi supaya tidak merembet kejadian yang lebih serius. 

"Evakuasi untuk mengurangi paparan uap BBM di udara yang menimbulkan sesak nafas dan sebagainya. Beruntung di sekitar TBBM ada sedikit pemukiman yang padat karena berada di perbatasan Desa Tasikharjo dan Remen," bebernya. 

Setelah itu, penanganan terus dilakukan dan di area sekitar tangki sendiri sudah tidak ada luberan karena sudah ditangani dua unit truk Pertamina. 

Sekitar pukul 08.00 Wib kondisi sudah dipastikan aman, setelah dilakukan gas detector keliling. Hasilnya status uap BBM nol sehingga warga diperkenankan untuk pulang.

Taufiq memastikan, insiden tumpahan BBM di tangki Pertamax tidak mengganggu suplai dan stok. Pertamina Patra Niaga Jatim Balinus masih memiliki stok yang masih mengapung di laut. 

Lalu, kurang dari pukul 10.00 Wib penyaluran BBM lewat pipa ke Surabaya juga sudah berjalan. 

"Secara insiden ini sudah selesai dan sudah dilakukan penyaluran lagi. BBM tidak terganggu baik yang pakai tangki maupun pipanisasi ke Surabaya," ujarnya. 

Dia juga menyampaikan, bahwa lima warga yang sempat dirawat di Puskesmas Jenu sudah pulih dan pulang ke rumah. Mereka mengeluh sesak nafas. 

"Pagi tadi warga berdampak sudah diberi konsumsi di titik pengungsian," tambahnya. [Ali/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS