Bagaimana Hukum dan Cara Melatih Puasa Bagi Anak-anak

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Anak kecil juga perlu dikenalkan dengan konsep puasa secara bertahap seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. 

Walaupun anak-anak belum diwajibkan untuk menjalankan puasa sepenuhnya sampai mencapai usia tertentu, memperkenalkan konsep puasa kepada mereka sejak dini dapat membantu mereka memahami nilai-nilai agama dan persiapan untuk menjalankan puasa di masa mendatang.

Seperti dikutip dari Nu Online, Abdul Wahab As-Sya’rani dalam Mizanul Kubra mengatakan:

 واتفق الأئمة الأربعة على أنه يتحتم صومه على كل مسلم بالغ عاقل طاهر مقيم قادر على الصوم 

Artinya, “Ulama empat madzhab menyepakati kewajiban puasa bagi muslim baligh, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa.” 

baca juga:

Kemungkinan Berbeda, Kapan Puasa Ramadan 2024 Menurut Pemerintah, NU dan Muhammadiyah?

Berdasarkan penjelasan ini, orang yang tidak termasuk dalam kategori ini tidak diwajibkan puasa. Misalnya, anak kecil yang belum baligh, orang gila, perempuan yang sedang haidh, atau orang tua yang sudah tidak mampu untuk berpuasa.

Selain itu Abdul Wahab As-Sya’rani menambahkan: 

واتفقوا على أن الصبي الذي لا يطيق الصوم والمجنون المطبق جنونه غير مخاطبين به لكن يؤمر به الصبي لسبع ويضرب عليه لعشر 

Artinya, “Ulama sepakat anak kecil yang tidak mampu puasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan puasa. Tapi anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun.”

Melatih Anak Berpuasa

Selanjutnya melatih anak kecil untuk berpuasa memerlukan pendekatan yang lembut, penuh pengertian, dan disesuaikan dengan usia serta kemampuan mereka.

1. Mengenalkan kegiatan puasa Anak-anak mudah meniru sesuatu yang terlihat olehnya. Sebab itu usahakan untuk kegiatan sahur, berbuka, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di depan mereka. Di usia prasekolah, anak juga mulai mengerti sebab-akibat dan memaknai pengetahuan yang ia dapat. 

2. Strategi paruh waktu Anak yang baru pertama kali berpuasa mungkin akan merasa berat jika langsung berpuasa penuh. Karena itu sebaiknya awali melatih berpuasa dengan strategi paruh waktu. 

baca juga:

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan : Hargai Perbedaan

Melansir dari buku Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter pada Anak Usia Dini karya Endang Kartikowati, ajarkan anak berpuasa sampai waktu dzuhur atau ashar. Bila anak sudah mampu, ia bisa berpuasa sehari penuh sampai ia terbiasa berpuasa. 

Jangan berekspektasi berlebihan pada puasa pertama si kecil. Ini adalah ajang trial and error untuk menentukan formula yang tepat. Misal, makan pertama setelah sahur pada pukul 09.00, kemudian dilanjut lagi hingga pukul 12.00. Anda bisa membuat kesepakatan waktu makan per tiga jam. Bila si kecil sudah tampak semakin kuat, kurangi frekuensi waktu 

3. Hindari aktivitas berat Anak-anak biasanya sangat suka bermain. Pada saat bulan puasa dukung anak agar kegiatan bermainnya lebih ringan. Atau alihkan kegiatan bermain anak dari aktivitas fisik berat menjadi aktivitas ringan. Misalnya, jika pada hari normal anak bermain bola maka pada bulan puasa ajak untuk melukis, membuat prakarya, dan memancing.

4. Alihkan perhatian Orang tua mencoba untuk mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk makan dan minum. Misalnya, minta anak untuk tidur siang agar rasa lapar dan haus tidak terlalu terasa. 

Selain itu, tidur siang pun bermanfaat untuk menjaga tubuh anak tetap sehat dan bugar selama satu bulan berpuasa. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti mengajaknya bermain, bercerita, menonton film, atau berbelanja untuk persiapan berbuka puasa.

5. Pantau asupan makan Salah satu hal terpenting bagi orang tua adalah memastikan kebutuhan karbohidrat dan protein si kecil terpenuhi khususnya saat sahur dan berbuka. 

Berikan mereka makanan dan minuman yang mampu mencukupi kebutuhan karbohidrat dan protein. Ada sejumlah makanan yang mampu memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lainnya bagi si kecil saat Ramadhan seperti daging ayam, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, nasi, dan kentang. 

Saat berpuasa, anak-anak memiliki risiko untuk mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, pada waktu antara buka hingga sahur cukupkanlah cadangan cairan tubuh. Cadangan cairan bisa diperoleh dari air matang, susu, sup, buah atau jus buah dan sayur. 

Itulah seputar hukum dna cara melatih anak kecil untuk berpuasa yang tentunya membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pengertian. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda, jadi berikanlah dukungan dan bimbingan sesuai dengan kebutuhan mereka.


Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS