Mencegah Stunting Anak Mandiri, Ikuti 10 Tips Ampuh Berikut Ini

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Stunting pada anak menunjukkan kondisi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat, sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari tinggi badan yang seharusnya sesuai dengan usianya. 

Stunting biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak.

Panjang badan lahir yang normal adalah antara 48-50 cm, lalu saat usia 1 tahun minimal sekitar 72-75 cm sedangkan saat usia 2 tahun minimal 82-85 cm. Laki-laki memiliki panjang sekitar 2 cm lebih tinggi dari perempuan.

Stunting dapat terjadi lantraan beberapa faktor seperti anak kekurangan gizi, terjangkit infeksi penyakit, lingungan buruk, kesehatan ibu hingga praktik pemberian makanan yang menyalahi tumbuh kembang anak.

Untuk itu penting mencegah dampak stunting pada anak yang dapat berlangsung sepanjang hidup. Berikut ini 10 tips dari aboratoriumgizi.jatimprov.go.id untuk mencegha stunting secara mandiri yang dapat dilakukan dari rumah.

1. Bagi Ibu Hamil mengkonsumsi aneka makan makanan yang bergizi seimbang dan aman dengan porsi lebih banyak dari biasanya disesuaikan umur kehamilannya, hindari mengkonsumsi makanan instan atau bahan pengawet, dan rajin mengkonsumsi suplementasi gizi seperti tablet tambah darah dan vitamin B maupun C.

2. Bagi ibu yang akan melahirkan, usahakan dengan proses IMD dengan protokol keamanan standart covid-19 dan hindari pemberian pre-lacteal sesaat setelah lahir seperti madu, air gula maupun susu formula.

3. Menyusui bayi secara Eklusif (0-6 bulan) untuk semua ibu baik di daerah zona hijau maupun merah. Tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa virus novel corona bisa ditularkan melalui ASI. ASI justru memberikan antibodi dan kekebalan terhadap tubuh bayi melawan segala macam infeksi di sekitar bayi.

4. Melakukan pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB) secara mandiri di rumah dengan alat meteran jahit yang ada. Jika anak di bawah 2 tahun lakukan pengukuran dengan posisi telentang sedangkan yang berumur di atas 2 tahun ukur dengan posisi berdiri menempel pada dinding tembok.

5. Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bervariasi, lauk hewani, sayur dan buah diupayakan harus ada di tiap makan anak. Pilih protein hewani yang mudah didapat dan murah seperti telur dan ikan, dengan ASI tetap dilanjutkan hingga anak usia 2 tahun. Jangan lupakan makan buah minimal 1 porsi sehari sebesar 75-100 gr per kali makan.

6. Tetap jaga kebersihan dengan CTPS setiap saat terutama di titik kritis yaitu saat menyusui, menyiapkan makan, memberikan makan, setelah anak BAB, dari toilet dan lain-lain kegiatan dari luar rumah.

7. Gunakan masker setiap keluar rumah dan minimalkan anak untuk bermain di luar rumah.

8. Olahraga ringan bersama anak dengan melompat dan senam ringan akan sangat membantu pertumbuhan fisik anak.

9. Buat suasana gembira dan hindari stres dan ketakutan pada anak, susui anak dengan rasa senang dan percaya diri sehingga hormon Oxytocin atau hormon cinta akan bekerja lebih efektif dan secara tidak langsung dapat meningkatkan imunitas tubuh anak maupun ibu.

10. Bila anak sakit ringan seperti panas, demam, flu ringan dan diare ringan maka lakukan pertolongan pertama di rumah dahulu yang tepat dengan sarana yang ada di rumah seperti obat penurun panas, kompres, pemberian cairan pengganti diare yang ada di rumah, dan lain lain.

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS