Nasi Putih Dingin Vs Panas, Bagaimana Dampaknya pada Gula Darah?

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Nasi putih sejauh ini diyakini sebagai makanan pokok atau sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia. Namun di satu sisi makan nasi putih juga berdampak kurang baik bagi peningkatan kadar gula darah.

Para ahli kesehatan bahkan menyebutkan kalau nasi putih panas bisa memperparah kondisi pengidap diabetes karena memiliki indeks glikemik tinggi, benarkah demikian?

Mengutip laman Kemenkes dikatakan orang dengan diabetes tetap boleh makan nasi asalkan memperhatikan berapa banyak karbohidrat yang mereka makan, mereka tidak perlu menghindarinya sama sekali. Karbohidrat adalah sumber bahan bakar yang diperlukan tubuh dan sumber makanan yang mengandung karbohidrat juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi, dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD mengatakan satu porsi nasi putih biasanya disajikan dalam bentuk 100 gram, dan mengandung 130 kalori yang dinilai cukup banyak untuk pasien diabetes.

"Oleh karena itu diabetisi disarankan untuk membatasi konsumsi nasi putihnya karena dapat menaikan kadar gula darah," ujarnya seperti dikutip dari suara.com jejaring bloktuban.com, Sabtu (25/11/2023).

Ia menambahkan, nasi panas mengandung kadar karbohidrat yang tinggi karena gula yang terkandung di dalamnya mudah untuk terurai dan diserap oleh sistem pencernaan sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah setelah makan.

Lantas bukan berarti kadar gula di dalam nasi dingin berkurang. Suhu pada nasi tidak berpengaruh pada kadar gula yang ada di dalamnya, namun nasi yang didinginkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi diketahui akan menghasilkan sebuah zat bernama pati resisten.

"Zat pati resisten adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh, sehingga tidak diserap oleh tubuh. Zat tersebut dapat juga difermentasi oleh usus besar yang kemudian akan digunakan sebagai makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Proses fermentasi ini dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan lemak perut yang baik bagi diabetisi," bebernya.

Sementara itu mengutip eatright.org, rekomendasi sasaran karbohidrat akan bervariasi dari orang ke orang. Untuk seseorang yang mengonsumsi 2.000 kalori sehari, RDN mungkin direkomendasikan satu kali makan mengandung sekitar 45 hingga 60 gram karbohidrat – atau tiga hingga empat porsi karbohidrat. Ini mungkin berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang berencana makan sepanjang hari.

Penderita diabetes harus fokus memilih karbohidrat dari makanan utuh yang kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan produk susu, termasuk susu dan yogurt rendah lemak atau bebas lemak. Makanan dan minuman dengan tambahan gula harus dikonsumsi dalam jumlah sedikit, apa pun diagnosis diabetesnya.

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di