Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban dikabarkan membuat kepincut beberapa investor. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Untuk sementara, proyek pembangunan kilang baru dengan nilai investasi US$13,5 miliar atau setara dengan Rp205,05 triliun dikerjakan PT Pertamina (Persero) bersama dengan mitra Rusia mereka, Rosneft Singapore Pte Ltd.
Luhut meminta Pertamina untuk dapat segera memulai pengerjaan kilang baru itu yang telah beberapa kali mengalami kemuduran untuk kepastian investasi akhir atau final investment decision (FID) dari Rosneft.
“Sekarang lagi dikerjakan mereka karena ada beberapa yang pingin masuk ke sana,” kata Luhut dikutip blokTuban.com dari Bisnis, Kamis (14/9/2023).
Rosneft Singapore Pte Ltd merupakan perusahaan Rusia yang menjadi rekanan Pertamina untuk pengerjaan infrastruktur pengilangan Tuban telah lama mendapat sanksi akibat perang di Ukraina. Sanksi itu belakangan membuat keputusan FID untuk eksekusi proyek beberapa kali mesti diundur.
Luhut mengatakan Pertamina telah menyiapkan rencana kerja yang baik untuk menjalankan penugasan peremajaan serta pembangunan kilang baru saat ini. Kendati demikian, dia enggan memberi keterangan ihwal sanksi dari negara-negara barat yang ikut mengoreksi pengerjaan kilang baru itu.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman menjelaskan kerjasama KPI dan Rosneft terus berjalan, sebab pada kuartal pertama 2024 ditargetkan Financial Investment Decision (FID) Kilang Tuban selesai. Proses pra kualifikasi Enginering, Procurement, & Contruction (EPC) sedang disiapkan untuk menjaring kontraktor potensial.
Kilang Tuban merupakan salah satu proyek strategis nasional yang tercantum di dalam PeraturanPresiden RI No. 56 tahun 2018 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional. Kilang yang diproyeksi memproduksi 30 juta liter BBM per hari jenis Gasoline dan diesel ini total investasi proyek mencapai US$ 3,8 miliar atau setara Rp54,2 triliun.
Rencananya Kilang Tuban berdiri di atas lahan 840 hektare di Kecamatan Jenu, Tuban. Luasan lahan tersebut milik KLHK dan sebagian lahan milik warga Desa Wadung, dan Sumurgeneng. Sejalan dengan itu, kini akses jalan Kilang Tuban sedang disiapkan dengan melewarti 5 desa di Kecamatan Jenu.
Akses jalan Kilang Tuban yang sedang disiapkan Pertamina panjangnya 5,5 Kilometer. Total ada 219 bidang tanah yang akan dibebaskan tersebar di Desa Wadung, Remen, Tasikharjo, Purworejo dan Sumurgeneng. Namun, belakangan masih ada 30 orang yang menolak pembebasan akses jalan itu.
Kabar terbaru, 10 hektare lahan di area proyek Kilang Tuban terbakar sebanyak 3 kali. Lokasinya berada di eks lahan Perhutani di Desa Sumurgeneng dan Wadung. Kini tim investigasi Pertamina bersama intansi terkait sedang bekerja menentukan penyebab dan menghitung kerugian yang diderita Pertamina. [Ali/Dwi]