Bisnis Kerajinan Kain Perca di Tuban Tembus Jepang

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Siapa sangka gundukan limbah kain perca yang selama ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat, ternyata bisa bernilai jual tinggi jika berada ditangan orang yang tepat.

Hal tersebut, salah satunya dibuktikan oleh Herlina Endah Wulandari, warga yang tinggal di Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Bagaimana tidak, sisa-sisa kain yang biasanya dibuang bisa menjadi ladang cuan di tangan kreatifnya.

Menurut perempuan yang akrab disapa Nana ini, usahanya dalam memanfaatnya limbah kain perca tersebut, sudah dilakoninya sejak tahun 2020 silam.

“Saya yang semula tidak bisa menjahit, mengikuti pelatihan menjahit dan akhirnya bisa membuat tas. Sampai akhirnya saya gabung ke komunitas-komunitas UMKM,” katanya kepada blokTuban.com, Minggu (13/8/2023).

Adapun limbah kain percah yang digunakan sendiri, tidak sembarangan begitu saja. Sebab, perempuan berkacamata ini hanya menggunakan limbah kain perca dari batik khas Kabupaten Tuban.

Baca Juga:

SKK Migas Harapkan Pemboran Infill Clastic di Blok Banyu Urip Terlaksana Februari 2024

Bukan tanpa alasan, pasalnya, Nana juga ingin mengangkat produk atau potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Tuban dan memperkenalkan kepada masyarakat dalam bentuk yang berbeda.

“Selain itu, saya memilih kain perca karena bahannya lebih murah daripada beli kain yang utuh. Soalnya bahan yang saya gunakan batik, jadi harganya tidak murah, sehingga saya memanfaatkan limbah percah batik dari sisa-sisa penjahit,” bebernya.

Selama kurang lebih 3 tahun menekuni usaha ini, sudah banyak produk yang dihasilkannya. Seperti tas, dompet, pouch, hingga topi dengan harga yang bervariasi. Mulai dari Rp25 ribu hingga Rp300 untuk batik ecoprint.

Selain itu, perempuan berhijab ini juga menambahkan, jika usaha yang digelutinya tidak selalu mulus begitu saja. Pasalnya, ada beberapa kendala yang harus ia hadapi dalam merintis usahanya, diantaranya yaitu modal dan juga dari segi pemasarannya.

“Untuk mengatasi permasalahan itu, saya membuat toko. Jadi bisa saya display di toko saya sendiri. Kalau masalah modal, bisa menabung dari hasil penjualannya,” katanya.

Baca lainnya:

Dibanding Lamongan dan Bojonegoro, Beras Premium di Tuban Paling Murah

Bukan hanya di Kabupaten Tuban saja, produk-produk buatan Nana ini, sudah dipasarkan di luar kabupaten bahkan luar negeri, seperti halnya Surabaya, Probolinggo, Malang, Balikpapan, hingga Jepang.

Lebih lanjut, ia berharap untu ke depannya, di Kabupaten Tuban terdapat tempat penjualan khusus kerajinan, bagi para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Bumi Ronggolawe ini.

Jika kalian tertarik untuk membeli produk dari Nana Collection tersebut, maka kalian bisa mendatangi toko Umah Djajan yang berada di Jalan Lukman Hakim, Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban atau menghubungi akun Instagram @nana_colection01. [Sav/Ali]