Kisah Miftahul Huda, Geluti Usaha Kerupuk Lembang Tuban Sejak 1978

Kontrbutor : Nur Qur'ani Mulia 

blokTuban.com - Kerupuk merupakan camilan yang cocok dinikmati dalam keadaan apapun dan di manapun. Sudah pasti setiap orang kenal dengan makanan ringan satu ini. Bahkan bagi sebagian orang, kerupuk bukan hanya camilan, melainkan jadi pelengkap dalam menyantap makanan. 

Salah satu rekomendasi kerupuk yang dapat kalian coba yaitu kerupuk lembang hasil produksi salah satu warga Panyuran, tepatnya di Jl. Gresik Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Miftahul Huda (48 tahun) selaku pemilik usaha kerupuk lembang mengatakan bahwa usahanya merupakan generasi kedua yang saat ini sudah berjalan kurang lebih 40 tahun terhitung sejak tahun 1978 silam.

“Awalnya saya ini meneruskan usaha dari orang tua yang dulu juga pedagang, terus saya lanjutkan kira-kira tahun 1978 dan Alhamdulillah dari tahun ke tahun ada kenaikkan yang dulunya masih manual sekarang sudah menggunakan mesin,” Ujar pria 48 tahun tersebut kepada blokTuban.com, Kamis (18/5/2023).

Konsisten menjadi pengusaha kerupuk bukanlah hal mudah, termasuk bagi pria 48 tahun tersebut. Ia mengaku bahwa dalam menjalankan usaha pasti ada jatuh bangun. Kendati demikian berkat ketekunanya kini ia mampu memproduksi hingga 7 kuintal per hari.

“Alhamdulillah kalo dulu masih dalam kiloan kalo sekarang sudah naik menjadi kuintal mbak, jadi sehari bisa produksi sekitar 7 kuintal” Ujarnya.

Omsetnya pun tak tanggung-tanggung, dalam sehari Miftahul Huda mampu meraup pendapatan kotor sebanyak Rp 4-5 juta. 

Tak hanya mendatangkan cuan untuk pribadi, rumah produksi kerupuk lembang ini juga menjadi gantungan mata pencarian sebanyak 16 karyawan, mulai dari yang bertugas sebagai penggiling, pengadonan, penjemuran, dan penggorengan. Salah satu pekerja, Suprapto, mengatakan bahwa dirinya sudah 15 tahun bekerja di rumah produksi. 

Miftahul Huda mengungkapkan, produknya biasa diambil langsung oleh para pedagang langgananya yang biasa menjual kerupuk keliling. Adapun untuk harga Kerupuk lembang siap santap biasa dijual dengan harga Rp24 ribu per kilo.

Kerupuk lembang gurih renyah ini dibuat dengan bahan dasar tepung. Adapun proses pembuatanya yaitu bermula dari adonan berupa tepung tapioka yang dicampur dengan air panas sehingga menjadi seperti bubur. 

Dari adonan ini, kemudian dibentuklah kerupuk melalui mesin penggiling dan cetakan. Jika sudah terbentuk kemudian dipanasi dan ditaruh dalam tungku selama 40 menit hingga bentukan tadi diangkat dan hasilnya dirajang untuk dijemur di bawah terik matahari sampai benar-benar kering dan bisa langsung digoreng.

Di sisi lain kendala yang biasa dihadapai yaitu ketika musim hujan. Pasalnya peran sinar matahari sangat menentukan untuk menjadikan kerupuk benar-benar kering. 

Ketika musim hujan tiba, maka produsen kerupuk lembang ini membutuhan 6 gas tabung seberat 12 kg untuk mengeringkan kerupuk menggunakan oven setiap harinya. Akan tetapi jika cuaca cukup cerah, kini ia cukup menjemurnya di bawah sinar matahari saja.

“Jadi kalo musim hujan itu kita pake oven, Nah itu bisa menghabiskan 6 tabung gas dengan berat 12kg” Tutupnya.

Keunggulan dari kerupuk lembang yang diproduksi oleh Miftahul Huda yaitu rasanya yang lebih gurih dari kerupuk-kerupuk lembang lainya serta penggunaan bahan yang berkualitas yang menjadikan tekstur kerupuk menjadi renyah serta menjadi nilai plus kerupuk lembang ini. [Lia/Ali]

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS  

 

*: Penulis merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang magang di kantor redaksi blokTuban.com di Jalan Pramuka II No.19 kelurahan Sidorejo, Tuban.