Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia (RI), memprediksi bahwa pada Tahun 2023 ini akan terjadi fenomena El Nino di Indonesia, setelah tiga tahun berturut-turut terjadi La Nina, sejak Tahun 2020 silam.
Diketahui, Fenomena El Nino merupakan fenomena cuaca yang dapat mempengaruhi curah hujan. Dimana, perubahan pola iklim tersebut dapat memicu terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia. Biasanya, fenomena El Nino ditandai dengan naiknya suhu muka lain.
Bahkan, selain berdampak di Indonesia, dampak dari fenomena El Nino ini juga dapat terjadi secara global. Lalu apa saja dampak El Nino bagi Kabupaten Tuban?
Kepada blokTuban.com, Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma mengatakan bahwa ada banyak dampak, yang dirasakan akibat El Nino.
“Dampak yang dapat dirasakan akibat El Nino ini, yaitu curah hujan berkurang, kekeringan, dan kebakaran hutan karena dampak dari kekeringan tersebut,” paparnya kepada blokTuban.com, saat dikonfirmasi, Kamis (18/5/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Zem tersebut, jika dilihat dari prakiraan cuaca, seharusnya wilayah Kabupaten Tuban memasuki musim kemarau pada Bulan April 2023. Untuk beberapa wilayah seperti Kecamatan Palang, Widang, Plumpang, Rengel, Soko, dan juga Senori, masuk musim kemarau di Bulan April Dasarian III.
Sementara wilayah di kecamatan lainnya, musim kemarau masuk pada Bulan April Dasarian II. Pada umumnya, musim kemarau sendiri didukung dengan sifat hujan di bawah normal.
“Wilayah Kabupaten Tuban sendiri dampaknya kekeringan dan bisa jadi kebakaran hutan. Terutama di wilayah perbukitan, yang susah mendapatkan air,” terangnya.
Oleh karena itu, Zem menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk menghadapi fenomena El Nino dengan tenang dan selalu menjaga kesehatan, melakukan penghematan air, serta terus mengikuti informasi yang disebarkan oleh BMKG. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
