Mencari Malam Lailatur Qadar Seperti yang Disampaikan Gus Baha

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com – Malam Lailtul Qadar atau malam spesial di bulan Ramadan yang dikatakan merupakan malam yang lebih mulia dibanding 1000 bulan. Lantas kapan malam Lailatul Qadar itu?

Menurut K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, lebih dikenal sebagai Gus Baha, dalam unggahan video di kanla youtube NU Online mengatakan adanya malam Lailatul Qadar berawal dari keresahan Rasulullah SAW.

Keresahan Rasulullah ini berkaitan dengan usia umatnya yang rata-rata pendek dan tentu kesempatan untuk beribadah tidaklah sama dibanding usia umat Rasul terdahulu yang mencapai ratusan tahun. 

Hal ini dinyatakan dalam berbagai riwayat hadis, salah satunya diriwayatkan oleh Muhammad ibn al-Musayyab ibn Ishaq.

Rasulullah bersabda, "Usia umatku berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit sekali di antara mereka yang melebihi usia tersebut."

Berdasakan hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Malik dalam al-Muwaththa:

إنَّ رَسُوْلَ اللهِ r أُرِيَ أَعْمَارَ النَّاسِ قَبْلَهُ أَوْ ما شاءَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ فَكَأَنَّهُ تَقَاصَرَ أعمارُ أُمَّتِهِ أَنْ لاَ يَبْلُغُوْا مِنَ الْعَمَلِ مِثْلَ الَّذِيْ بَلَغَ غَيْرُهُمْ فِيْ طُوْلِ الْعُمْرِ فَأَعْطَاهُ اللهُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya -yang relatif panjang- sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan,” (HR Malik).

Sabagaiaman dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut ayat 14, Allah SWT menjelaskan tentang usia umat Nabi Nuh seribu tahun kurang lima puluh tahun, atau 950 tahun.

Lantas Allah menetapkan malam Qadar setara dengan seribu bulan adalah sebagai fasilitas bagi umat Rasulullah apabila ingin mendapatkan banyak pahala.

Menurut hadis sahih yang dikutip dari Hadis Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169, Nabi Muhammad SAW menyebutkan:

“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan” [Hadis Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169].

Gus Baha menjelaskan untuk mencari malam Lailatur Qadar tidak hanya pada 10 malam terkahir bulan Ramadan. Melainkan berdasarkan beberapa pendapat ulama, melalui surat Al-Baqarah ayat 185 di mana selama bulan Ramadan adalah bulan yang mulia.

Dengan melaksanakan ibadah puasa, membaca Alquran, salat tarawih menghadap kiblat dan menjauhi maksiat, menurut Gus Baha berarti bersungguh-sungguh mencari malam Lailatul Qadar.

"Jika hanya berpatokan pada Hadits Nabi yang mencari (Lailatur Qadar) ketika 10 hari tekahir atau sejak malam 21 berarti tidak sungguh-sungguh. Jika memang bersungguh-sungguh (umat Islam) akan mencari sejak pertama puasa," tandasnya.

Itulah bagaimana Gus Baha menjelaskan megenai mencari malam Lailatul Qadar yang seharusnya dicari dengan sungguh-sungguh sejak pertama puasa, bukan hanya di 10 terakhir bulan Ramadan. 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS