Waspada, Penyakit LSD Serang 389 Ekor Ternak Sapi di Tuban

Reporter: Savira Wahda Sofyana

 

blokTuban.com - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar yang menyerang hewan ternak, rupanya semakin mengganas. Terbukti, saat ini penyakit yang menyebabkan binatang tidak mau makan tersebut, semakin meluas di Kabupaten Tuban. 

Dari data yang berhasil dihimpun oleh blokTuban com dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tuban, saat ini sudah ada 389 sapi terpapar virus tersebut, yang tersebar hampir di seluruh kecamatan yang ada di Bumi Ronggolawe Tuban. 

Rinciannya ialah 272 ekor masih menjalani perawatan atau dalam kondisi sakit, 116 ekor sapi lainnya sudah sembuh, dan satu ekor harus dipotong paksa. 

"Sampai saat ini total kasus yg masuk di laporan sistem pusat 389 ekor. Yaitu sakit 272 ekor, sembuh 116 ekor, potong paksa 1 ekor. Ini sudah  tersebar hampir di semua kecamatan di Tuban," paparnya Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pipin Diah Larasati kepada blokTuban.com, Jumat (24/3/2023).

Kondisi ini, tentu jauh berbeda dibandingkan akhir Bulan Februari lalu, dimana hanya ada 10 kasus penyakit LSD yang ditangani oleh Dinas terkait, sehingga masih dapat dikendalikan. 

Dengan meluasnya penyakit ini sendiri, peternak dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan kandang maupun ternak. Serta  mengamati atau memantau  kondisi fisik ternaknya setiap saat. 

"Melakukan upaya desinfeksi kandang dan segera melaporkan ke petugas apabila ada kasus atau gejala mirip LSD,  tidak menjual ternaknya di pasar hewan jika dalam kondisi sakit," paparnya. 

Untuk diketahui, penyebaran Virus LSD ini sendiri lebih lambat lantaran harus ada vektor serangga, sebagai media pembawa virusnya. Oleh karena itu, kejadian penyakit dan kematiannya lebih rendah. Namun, kerugian yang dialami oleh peternak akan jauh lebih tinggi, karena hewan yang terserang LSD parah daging dan kulitnya tidak dapat dikonsumsi. 

"Dengan kondisi tersebut, maka dianjurkan potong bersyarat. Akan tetapi, bisa disembuhkan apabila diketahui sejak dini dan dilakukan pengobatan," imbuhnya. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS