Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com – Berziarah kubur menjadi bagian dari umat Islam dalam menjalani kehidupan. Hal ini bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang shalih ataupun menziarahi kuburan orang Islam secara umum.
Seperti ditegaskan oleh Imam al-Ghazali sebagaimana keterangan berikut: زيارة القبور مستØبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالØين مستØبة لأجل التبرك مع الاعتبار
"Ziarah kubur disunahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran." (Al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4, halaman: 521).
Dalam ajaran Islam, doa yang dibaca ketika ziarah kubur secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Ucapkan salam,
السَّلام٠عَلَيْكÙمْ دَارَ قَوْم٠مÙؤْمÙنينَ وَأتاكÙمْ ما تÙوعَدÙونَ غَداً Ù…ÙؤَجَّلÙونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه٠بÙÙƒÙمْ لاØÙ‚Ùونَ
Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun. Artinya:
"Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
2. Membaca Istighfar,
السَّلام٠عَلَيْكÙمْ دَارَ قَوْم٠مÙؤْمÙنينَ وَأتاكÙمْ ما تÙوعَدÙونَ غَداً Ù…ÙؤَجَّلÙونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه٠بÙÙƒÙمْ لاØÙ‚Ùونَ
Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi.
"Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya."
3. Membaca Surat Al-Fatihah,
بÙسْم٠اللّٰه٠الرَّØْمٰن٠الرَّØÙيْمÙاَ.لْØَمْد٠لÙلّٰه٠رَبّ٠الْعٰلَمÙيْنَۙا.لرَّØْمٰن٠الرَّØÙيْمÙÛ™.مٰلÙك٠يَوْم٠الدّÙيْنÙÛ—.اÙيَّاكَ نَعْبÙد٠وَاÙيَّاكَ نَسْتَعÙيْنÙÛ—.اÙهْدÙنَا الصّÙرَاطَ الْمÙسْتَقÙيْمَۙ.صÙرَاطَ الَّذÙيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهÙمْ Û•Û™ غَيْر٠الْمَغْضÙوْب٠عَلَيْهÙمْ وَلَا الضَّاۤلّÙيْنَ ࣖ
Bismillahir rahmanir rahim Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Ar Rahmaanirrahiim Maaliki yaumiddiin Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin Ihdinash-shirraatal musthaqiim Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhdhaalliin.
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang Pemilik hari pembalasan Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
4. Membaca Surat Al Ikhlas,
Ù‚Ùلْ Ù‡ÙÙˆÙŽ اللّٰه٠اَØَدٌۚ
qul huwallÄhu aḥad
"Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اَللّٰه٠الصَّمَدÙÛš
allÄhuá¹£-á¹£amad
"Allah tempat meminta segala sesuatu."
لَمْ ÙŠÙŽÙ„Ùدْ وَلَمْ ÙŠÙوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
"(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
وَلَمْ ÙŠÙŽÙƒÙنْ لَّهٗ ÙƒÙÙÙوًا اَØَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
5. Membaca Surat Al Falaq,
Ù‚ÙÙ„Û¡ اَعÙوۡذ٠بÙرَبّ٠الۡÙÙŽÙ„ÙŽÙ‚ÙÛ™
Qul a'uzuu bi rabbil-falaq
"Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),"
Ù…ÙÙ†Û¡ شَرّ٠مَا خَلَقَۙ
Min sharri ma khalaq
"dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,"
ÙˆÙŽÙ…ÙÙ†Û¡ شَرّ٠غَاسÙق٠اÙذَا وَقَبَۙ
Wa min sharri ghasiqin iza waqab
"dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"
ÙˆÙŽÙ…ÙÙ†Û¡ شَرّ٠النَّÙّٰثٰت٠ÙÙÙ‰ الۡعÙقَدÙÛ™
Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad
"dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),"
ÙˆÙŽÙ…ÙÙ†Û¡ شَرّ٠ØَاسÙد٠اÙذَا Øَسَدَ
Wa min shar ri haasidin iza hasad
"dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
6. Membaca Surat An Naas,
Ù‚Ùلْ اَعÙوْذ٠بÙرَبّ٠النَّاسÙÛ™
Qul a‘ūżu birabbin-nÄs(i).
"Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia,"
Ù…ÙŽÙ„Ùك٠النَّاسÙÛ™
Malikin-nÄs(i).
"raja manusia,"
اÙلٰه٠النَّاسÙÛ™
IlÄhin-nÄs(i).
"sembahan manusia"
Ù…Ùنْ شَرّ٠الْوَسْوَاس٠ەۙ الْخَنَّاسÙÛ–
Min syarril-waswÄsil-khannÄs(i).
"dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi"
الَّذÙيْ ÙŠÙوَسْوÙس٠ÙÙيْ صÙدÙوْر٠النَّاسÙÛ™
Allażī yuwaswisu fÄ« á¹£udÅ«rin-nÄs(i).
"yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"
Ù…ÙÙ†ÙŽ الْجÙنَّة٠وَالنَّاس٠ࣖ
Minal jinnati wan-nÄs(i).
"dari (golongan) jin dan manusia.”
7. Membaca Kalimat Tahlil,
لَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلَّا اللهَ
Laailaaha Illallah.
"Tiada Tuhan selain Allah."
8. Membaca Doa Ziarah Kubur,
اَللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ اغْÙÙرْ لَه٠وَارْØَمْه٠وَعَاÙÙه٠وَاعْÙ٠عَنْهÙØŒ وَأَكْرÙمْ Ù†ÙزÙÙ„ÙŽÙ‡ÙØŒ وَوَسÙّعْ مَدْخَلَهÙØŒ وَاغْسÙلْه٠بÙالْمَاء٠وَالثَّلْج٠وَالْبَرَدÙØŒ ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙ‚Ùّه٠مÙÙ†ÙŽ الذÙّنÙوب٠والْخَطَايَا كَمَا ÙŠÙنَقَّى الثَّوْب٠الْأَبْيَض٠مÙÙ†ÙŽ الدَّنَسÙØŒ وَأَبْدÙلْه٠دَارًا خَيْرًا Ù…Ùنْ دَارÙÙ‡ÙØŒ وَزَوْجًا خَيْرًا Ù…Ùنْ زَوْجÙÙ‡ÙØŒ وَأَدْخÙلْه٠الْجَنَّةَ، وَأَعÙذْه٠مÙنْ عَذَاب٠الْقَبْر٠وَمÙنْ عَذَاب٠النَّار, وَاÙْسَØÙ’ Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙÙÙŠ قَبْرÙÙ‡ÙØŒ ونَوÙّرْ Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙÙيهÙ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.
Itulah urutan bacaan yang dilafalkan ketika berziarah kubur secara singkat yang dapat dipraktekkan oleh umar Islam.
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS