Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Musim Hujan yang masih berlangsung di Kabupaten Tuban, rupanya berdampak bagi para pelaku usaha pembuatan tepung sagu di Kabupaten Tuban. Pasalnya, curah hujan yang masih tergolong tinggi, menyebabkan proses pengeringan sagu menjadi terhambat.
Kondisi ini, salah satunya dialami oleh Dita Yuliayana Anggraini warga asal Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban yang memproduksi pohon sagu menjadi tepung.
"Dalam proses pembuatan atau pengolahan tepung sagu ini, memang yang menjadi kendala utamanya adalah cuaca," ungkapnya kepada blokTuban.com, Kamis (16/3/2023).
Pasalnya, selama musim hujan berlangsung produksi tepung sagu miliknya menjadi terhambat saat proses pengeringan. Sebab, pada musim hujan tepung-tepung miliknya tersebut memerlukan waktu lebih lama agar bisa kering.
Sementara pada saat musim kemarau tiba, tepung sagu bisa kering hanya dalam satu kali proses penjemuran.
"Kalau musim panas proses pengeringan sagu menjadi lebih cepat, tapi kalau musim hujan jadi lebih lama. Biasanya kalau kemarau sehari langsung kering tapi kalau hujan bisa sampai 3 hari," katanya.
Kendati demikian, Dita sapaan akrabnya mengaku jika durasi proses pengeringan tersebut tidak berpengaruh, terhadap kualitas dari produk-produknya. Pasalnya, produk tepung sagu buatannya tidak mengandung campuran apapun.
"Walaupun keringnya lama tapi kualitasnya tetap sama mbak, karena tepungnya juga asli tidak ada campuran apapun, mangkanya warnanya kecoklatan," jelasnya. [Sav/ ]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS