Kontributor : Nur Qur'ani Mulia*
blokTuban.com - Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing, demikian juga dengan Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Setiono Muji Pribadi (51 tahun) selaku kaur keuangan Desa Karangagung, menceritakan asal usul Desa Karangagung. Ia mengatakan bahwa sejarah asal muasal Desa Karangagung karena tidak ada prasati atau dokumen terkait sejarah Desa Karangagung, maka sejarah Desa Karang agung hanya berdasarkan cerita dongeng dari mulut ke mulut oleh para sesepuh Desa Karangagung.
Seperti namanya bahwa Karangagung itu berasal dari kata “karang” dan “agung”. Dalam bahasa jawa, ”karang” artinya bebatuan sedangkan ”agung” artinya besar.
“Dalam bahasa jawa batu karang itu simbol sesuatu yang kuat, keras, dan mampu menahan terjangan ombak, jadi ini sesuai dengan karakter masyarakat desa Karangagung yang keras, kokoh, dan mampu menghadapi tantangan atau rintangan yang ada di desa dalam menjalankan sesuatu,” Ujar kaur keuangan desa Karangagung saat diwawancarai, Kamis (16/3/2023).
“Kemudian agung itu artinya juga besar yang juga merupakan simbol masyarakat desa yang pekerja keras, ulet, dan sebagainya. Jadi di RPJMDes ini Karangagung itu bisa diartikan ombak yang besar yang bisa menghanyutkan dan membinasakan apa saja. Nah itu makna filosofi dari Desa Karangagung” Imbuhnya.
Selain memiliki nama administrasi Desa Karangagung juga memiliki nama non administrasi yaitu biasa disebut dengan Desa Ngaglik.
“Ya ini perlu diingat bahwa Desa Karangagung itu nama administrasi, selain itu Karangagung juga memiliki nama non administrasi yaitu Ngaglik. Dan Desa Ngaglik ini sudah terkenal di Kabupaten Tuban” Ujarnya.
Desa Ngaglik terbagi menjadi dua wilayah, yaitu sebelah barat disebut Njangon (Karangagung Barat) dan sebelah timur disebut Nyamplung (Karangagung Timur). Setelah melewati masa yang panjang secara administrasi Desa Karangagung menjadi 3 Dusun, yaitu Dusun Karangagung Barat, Dusun Karangagung tengah, dan Dusun Karangagung Timur.
Disisi lain Desa Karangagung juga memiliki 3 tempat bersejarah yaitu pertama, Makam Sarah yang saat ini menjadi balai desa dan diyakini warga setempat sebagai tempat keramat berbau mistis. Kedua, Pasar Desa yang dulu bernama Pasar Kisik, sekarang telah dibangun bangunan baru berupa Gedung Serbaguna dan kompleks Alun-alun desa yang dibangun mulai tahun 2016. Dan yang ketiga, Masjid Al-Asyhar yang terletak di Dusun Karangagung Barat milik NU pada tahun 1921.
“Karangagung itu meskipun sebutanya desa tapi aktivitas masyarakatnya itu seperti kota, jadi 24 jam. Kemudian mayoritas mata pencaharianya itu nelayan, makanya di Karangagung itu ada ratusan kursen, perahu, jatenan, dan lain sebagainya. Nah selain nelayan mayoritas usaha masyarakat juga usaha yang terkait dengan perikanan, misalnya usaha ikan pindang, ikan asap, ikan asin, petis, terasi, dan lain lain yang terkait hasil perikanan” Jelasnya.
Lebih lanjut di desa Karanagung juga memiliki tradisi nelayan yang dinamakan “Mbabakan” atau “Sedekah Laut” yang telah menjadi ritual masyarakat nelayan atas wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Agung dan masih dilakukan hingga sekarang.
“Dulu ketika saya masih SD itu kalo ada acara mbabakan itu ada warung sesaji itu ada kepala kerbau atau kepala sapi, saya kurang ingat yang jelas saya tau waktu SD itu dan tujuanya masyarakat dengan warung sesaji agar rezekinya bisa di tambah oleh yang maha kuasa," jelasnya.
Dia menambahkan, umumnya acara mbabakan diisi dengan acara tayuban atau sindiran, kemudian seiring berjalanya waktu acara mbabakan sedekah laut itu yang semula diadakan setahun sekali sekarang menjadi kadang 2 tahun sekali, kadang 3 tahun sekali. Menjadi rangkaian acara bermacam-macam, seperti pengajian, wayang dakwah, barongsai, dan lain sebagainya.
"Tapi dulu ketika saya masih SD tiap tahun sekali pasti diadakan dan acaranya cuma satu yaitu tayuban,” tutupnya. [Lia/Ali]
*: Penulis merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang magang di kantor redaksi blokTuban.com di Jalan Pramuka II No.19 kelurahan Sidorejo, Tuban.
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS