Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Terhitung 20 tahun lebih seorang warga Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, berhasil membudidayakan burung perkutut bangkok. Bahkan satu ekor burung bisa dihargai dengan harga ratusan ribu rupiah.
Orang yang sukses menggeluti usaha peternakan perkutut ini bernama Kasmono. Kasmono memulai membudidayakan perkutut karena rasa kecintaannya terhadap burung perkutut
“Awal mula ya karena saya suka memelihara burung terus saya coba kembangkan sampai saat ini,” ujar Kasmono kepada blokTuban.com, Selasa (14/03/2023).
Kasmono awalnya seorang karyawan pembuat sangkar di Surabaya namun saat itu ia ingin merintis usahanya sendiri. Kemudian ia memutuskan pulang dari Surabaya dan terpikir untuk membudidayakan burung perkutut.
Untuk jenis burung perkutut yang dipelihara hanya perkutut berjenis bangkok. Pemilihan jenis bangkok ini karena memiliki suara yang berbeda.
“Sebenarnya kalau orang awam melihat burung perkutut ya suaranya sama saja, namun untuk yang bangkok ini memiliki perbedaan dicengkoknya,” ujar Kasmono.
Biasanya Ia mendapatkan burung perkutut dari Pasuruan. Bahkan salah satu peliharaan perkutut termahal yang ia miliki, ia datangkan dari Sidoarjo dengan harga Rp12 juta. Hanya saja beberapa perkutut yang khusus untuk perlombaan Kasmono tidak taruh di rumahnya, dan ia titipkan diperawatan burung yang ada di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Untuk satu ekor perkutut yang ia jual di peternakannya paling murah dibandrol dengan kisaran harga Rp200 ribu, sedangkan untuk yang paling mahal bisa sampai Rp3 juta.
“Untuk harga perkutut yang ada di kandang harga mulai Rp200 ribu hingga Rp3 juta,” ujarnya.
Kasmono mengatakan bahwa hampir setiap hari ada orang yang datang ke rumahnya, untuk membeli perkutut. Biasanya para pembeli tersebut datang ke rumahnya karena mendapatkan informasi dari mulut ke mulut bahwasanya Kasmono memiliki peternakan perkutut.
Dalam memelihara burung perkutut sangatlah mudah berbeda dengan burung kicau lainnya. Hampir tak ada perawatan khusus, untuk burung perkutut lomba ia biasanya cukup memandikan satu minggu sekali dan memberikannya vitamin.
Sedangkan untuk burung yang ia ternak sendiri yang nantinya akan dijual biasanya hanya memberikan makanan berupa campuran rempah-rempah.
Di puncak musim hujan seperti ini tak ada kesulitan berarti dalam memelihara burung perkutut. Menurutnya memang benar ketika musim penghujan burung akan lebih sering terkena penyakit, tapi biasanya penyakitnya juga cukup mudah ditangani dengan pemberian obat cacing.
"Saat ini total ada 170 ekor burung perkutut yang ada di kandang," pungkasnya.[Nur/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published