Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Tuban, Kapolres Widang, OPD Kabupaten Tuban, Forkompimca Widang, bersama tokoh masyarakat setempat melaksanakan panen raya padi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah sapaan akrabnya mengatakan jika Jatim menjadi pemimpin, sebagai provinsi lumbung pangan nasional. Hal tersebut, berlangsung sejak Tahun 2020 silam, dimana produksi padi dan beras di Jatim tertinggi secara nasional.
“Tahun 2021 alhamdulillah kembali tertinggi secara nasional, dan Tahun 2022 tertinggi lagi secara nasional. Sekarang ini, Bulan Maret-April menurut prediksi BPS yang sudah turun, kita insyaallah surplus beras 1,13 ton,” katanya kepada sejumlah awak media, Rabu (8/3/2023).
Disamping itu, ia juga mengatakan jika penggunaan combine harverser sangat penting utuk petani. Pasalya, dengan alat tersebut produksi gabah di Jawa Timur akan lebih bertambah, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun, tak bisa dipungkiri pada saat tanah sawah terlalu becek maka penggunaan combine harverser ini menjadi terkendela, sehingga dibutuhkan desain combi harverser yang lebih besar lagi.
“Jadi yang bisa menjaga dan meningkatkan produktivitas gabah kita, ayo kita melakukan ikhtiar tersebut, termasuk randomen padi,” sambungnya.
Sementara Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan memberikan alat-alat bantu, kepada petani di Kabupaten Tuban untuk dapat meningkatkan produktivitas padi, salah satunya yaitu mesin combine harverser.
“Ini adalah bentuk inovasi dari Ibu Gubernur beserta Pemerintah Kabupaten Tuban, untuk bisa meminimalkan eror-eror yang terjadi,” katanya.
Lebih lanjut, Bupati termuda tersebut juga menyampaikan saat ini produktivitas padi di Kabupaten Tuban, telah mengalami peningkatan sekitar dua sampai empat persen, terutama pada jenis tanaman jagung. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS