Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Harga bahan pangan kacang kedelai di pasaran yang terus mengalami kenaikan, membuat sejumlah pengrajin tempe dan tahu kewalahan. Pasalnya, mereka harus memutar otak agar produksi tahu dan tempenya tidak macet, di tengah kemelut harga tersebut.
Mengacu dari data Sistem Informasis Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, saat ini harga kacang kedelai eks impor di Pasar Baru Tuban, mentaksir Rp16 ribu per kilogram.
Kondisi ini, tentu membuat para pengrajin tempe dan tahu kelimpungan, seperti yang dialami oleh oleh produsen tempe di Desa Margosoko, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Kayami, yang mengaku jika produktivitas usahanya terganggu, dengan melonjaknya harga kacang kedelai ini.
“Mahalnya harga kedelai ini memang berdampak sekali bagi usaha kami para pengrajin tahu dan tempe. Karena memang bahan utama kita adalah kedelai,”ungkapnya kepada blokTuban.com, Rabu (11/1/2023).
Menurut pengakuan perempuan yag akrab disapa Ami ini, kenaikan harga kacang kedelai kali ini disiasatinya dengan menaikkan harga jual dari tempe miliknya. Hal tersebut, terpaksa ia lakukan lantaran tidak ada pilihan lain untuk menghadapi situasi seperti ini.
Pasalnya, selain harga kacang kedelai yang semakin melambung, wanita yang juga Owner dari Kripik Pare R&G itu juga mengatakan jika harga bahan penunjang lainnya juga mengalami lonjakan, seperti halnya plastik yang digunakan sebagai pembungkus tempe-tempenya.
“Untuk strategi pemasaran saat ini kita naikin harga jual, kan kemarin kita masih bikin harga Rp1000 an sekarang jadi Rp2000 an. Karena memang semuanya naik, tidak hanya kacang kedelai saja tapi plastik nya juga,” katanya.
Dengan demikian, ia berharap agar ke depannya, harga kacang kedelai di Kabupaten Tuban, bisa kembali stabil seperti sediakala, sehingga produksinya tidak lagi terganggu. [Sav/Dwi]
Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS