Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Hari Santri Nasional (HSN) 2022 jadi momentum kaum santri berbhakti untuk menyelamatkan bumi. Seperti yang dicerminkan oleh ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurussalam Walisongo Gomang, Singgahan, Tuban.
Usai menggelar upacara HSN pagi ini, tidak kurang dari 800 santri, kompak menanam pohon di sekitar pondok yang berbeda di tengah Hutan KPH Jatirogo tersebut. Menurut pengasuh pondok, tanam pohon rutin digelar, karena demi kelangsungan hayati.
"Khusus momen HSN ini, 800 santri kita ajak tanam pohon sebagai wujud cinta dan selalu menjaga ekosistem hutan," terang pengasuh Ponpes Nurussalam Walisongo Gomang, RM Armaya Mangkunegara usai memimpin upacara.
Gus Maya sapaan akrabnya, penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merupakan bentuk pengakuan Negara terhadap peran dan kontribusi santri dan ulama. Atas perannya, menghantarkan Kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertahankannya melawan penjajah yang masih ada di tanah air.
"Untuk itu, santri harus cinta dan selalu berjuang untuk negeri," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan, pengurus Yayasan Wali Sembilan, Ansakhul Balaya Mangku Negara atau yang akrab disapa Gus Aang tersebut. Menurut dia, santri harus mampu menjaga perjuangan dan menerjemahkan pesan para kiai, ulama dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) terdahulu.
"Santri harus selalu menjaga kedaulatan NKRI yang telah direbut dari penjajah dan menjalankan pesan oleh pendiri NU," ucap Gus Aang.
Anggota DPRD Tuban itu juga menilai kegiatan menanam pohon yang dilakukan santri Gomang tersebut sebagai wujud kecintaan santri untuk negri. Sebab manfaatnya bisa dirasakan secara terus menerus untuk anak cucu.
"Selain itu dengan menanam kita sudah menyumbangan beribu oksigen untuk kepentingan kehidupan," kata santri yang kini jadi politisi Partai Gerindra tersebut. [Rof]