Program Solar untuk Koperasi Diluncurkan, Apa Manfaatnya Bagi Nelayan?

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Cilacap menjadi lokasi pilot project dari program Solar untuk Koperasi (Solusi). Program yang resmi diluncurkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir itu diharapkan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan yang selama kerap kesuitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Jika Cilacap berhasil, maka program Solusi akan dikembangkan di tujuh wilayah lain di Indonesia. Meliputi Aceh; Deli Serdang, Sumatera Utara; Indramayu, Jawa Barat; Pekalongan, Semarang, Jawa Tengah; Surabaya, Jawa Timur; dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang akan dijalankan selama tiga bulan ke depan.

Erick menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan dirinya dan Teten mencari solusi dalam meningkatkan taraf hidup para nelayan. Erick menyebut kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah. 

"Salah satunya dengan program Solusi nelayan yang pada hari ini memberikan akses harga BBM (Solar) yang selama ini didapat nelayan mungkin Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per liter, hari ini kita pastikan harganya Rp 6.800 per liter," ujar Erick dikutip dari situs resmi Pertamina, Senin (19/9/2022). 

Baca juga :

Siap-siap Nelayan dan Pelaku Usaha Mikro di Tuban Terima Rp600.000

- BSU Rp1,2 Juta Segera Cair untuk 20.393 Pekerja Tuban, Cek Rekening Segera

Modifikasi Truk untuk Timbun BBM, Tiga Pemuda Tuban Kini Meringkuk di Sel Sidoarjo

Dalam program ini, lanjut Erick, Pertamina menyalurkan langsung Solar bersubsidi ke SPBU Nelayan di bawah Koperasi Mino Saroyo yang beranggotakan 8.500 nelayan. 

Pria kelahiran Jakarta itu menyampaikan program inisiatif Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap para nelayan di tengah kebijakan pengalihan subsidi BBM.

Erick menyebut program Solusi dapat memperbaiki akses nelayan terhadap Solar sehingga subsidi Solar lebih tepat sasaran dan langsung dialokasikan kepada nelayan. Erick dan Teten juga memastikan koperasi jadi ujung tombak agar solar subsidi benar-benar tepat sasaran.   

"Dengan koperasi itu berarti ada nama, alamat, dan sistem digital, jadi kalau ada yang bawa jeriken tidak masalah karena ada barcode, datanya kelihatan," ucap mantan Presiden InterMilan tersebut. 

Turut mendampingi Erick yaitu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dan Anggota Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini program Solusi menjadi jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini dihadapi para nelayan. Teten menyebut 60 persen biaya produksi nelayan selama ini untuk BBM.

Teten mengatakan subsidi Solar akan berdampak besar bagi kesejahteraan nelayan. Kemenkopdan UKM bersama Kementerian BUMN juga mendorong peningkatan pengolahan bagi nilai tambah hasil produksi nelayan. 

"Kami dengan Pak Erick juga memikirkan jadi  pembiayaan, pengolahan, hingga offtaker apakah dari dalam negeri atau luar negeri sehingga nelayan punya keuntungan yang maksimal," kata Teten. [Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS