BMKG Tuban Prediksi Kemarau Basah Akan Berlangsung hingga November 2022

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com -  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban menyebutkan jika fenomena hujan yang turun pada musim kemarau akan terus berlangsung, kendati Kabupaten Tuban saat ini sudah berada di puncak musim kemarau.

Hal tersebut, diungkapkan oleh Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma. Menurutnya, hujan dengan intensitas ringan tersebut akan berlangsung hingga Bulan September 2022 mendatang.

Menurutnya, kombinasi berbagai faktor alam menjadikan sebagian wilayah di Indonesia akan tetap dilanda hujan dengan intensitas lebat, kendati sudah berada di puncak musim kemarau.

“Faktor alam tersebut yaitu menghangatnya suhu muka laut (SML) indonesia dan masih aktifnya fenomena La Nina,” paparnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Rabu (31/8/2022).

Fenomena La Nina ini sendiri, berkontribusi terhadap peningkatan supply uap air dari arah Samudra Pasifik. Oleh karena itu, Zem sapaan akrabnya menyebutkan jika musim kemarau pada tahun ini dikategorikan sebagai kemarau basah.

Sebab, kendati sudah berada di musim kemaraum, namun masih sering terjadi turun hujan dengan intensitas lebat, bahkan cuaca yang ekstrim di Wilayah Kabupaten Tuban beberapa waktu yang lalu.

“Untuk tahun ini kemaraunya dikategorikan basah karena masih ada kejadian hujannya, bahkan terjadi hujan lebat atau ekstrim yang pernah pada bulan juli dan beberapa hari yang lalu,” sambungnya.

Sementara itu, Analisis Klimatologi BMKG, Supari menjelaskan jika fenomena La Nina yang saat ini berada pada intensitas lemah (indeks sebesar -091) diperkirakan masih akan terus berlanjut. Setidaknya, hingga periode September hingga November 2022.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa anomali iklim yang dirasakan Indonesia saat ini merupakan bagian indikasi dampak perubahan iklim. Kondisi suhu muka laut yang hangat ini diprakirakan akan terus terjadi hingga Oktober-November 2022,” jelasnya. [Sav/Dwi]

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS