BMKG Peringatkan Warga Tuban Tak Sembarangan Nyalakan Api Unggun Dekat Hutan

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban mengeluarkan himbauan kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau basah, atau hujan masih berpotensi terjadi. 

Kemarau basah tersebut disebabkan karena adanya gangguan atmosfer pembelokan masa udara, sehingga memperlambat masa udara yang bergerak dan terjadi di atas Jawa Timur.

Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebakaran di musim kemarau yaitu karena banyaknya daun kering menjadi penghantar panas. Curah hujan yang sedikit membuat area kebakaran cepat melebar karena terbawa oleh angin.

“Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rawan terjadi kebakaran di musim kemarau yaitu banyaknya daun-daunan kering. Setelah itu curah hujan yang sedikit dan juga angin di musim kemarau yang cenderung berhembus lebih kencang,” Ucap Zem Irianto Padama kepada blokTuban.com, Rabu (31/08/2022).

Baca juga:

Rumahnya Terbakar, Warga Tuban Merugi Rp80 Juta, Petugas Masih Selidiki Penyebabnya

- Hutan di Kawasan KRPH Rengel Tuban Terbakar Semalam, Tim Pemadam Ungkap Asal Api

Bediang Berujung Petaka, Warga Tuban Kehilangan Rumah, Kandang dan Tiga Kambing

Zem menambahkan, BMKG Tuban menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar saat musim kemarau. Sebab, api dapat menyebar lebih cepat karena kondisi tanah dan daun yang kering. Selain itu, hindari melakukan pembakaran lahan kering atau hutan ketika ada angin kencang.

Lebih dari itu, ketika melakukan kegiatan api unggun Zem meminta untuk memastikan bahwa sisa arang yang telah padam jangan ditinggalkan. Walaupun musim kemarau bukanlah faktor satu-satunya terjadi kebakaran, akan tetapi aktivitas manusia yang menyalakan api dapat memicu terjadinya kebakaran.

"Tercatat bulan September besok curah hujan cenderung masih sedikit di daerah daerah-daerah khususnya sekitaran Kecamatan Kerek, Rengel, dan Senori," jelasnya. 

Sebagai langkah antisipasi menangani bencana kebakaran hutan, BMKG berkoordinasi dengan pihak terkait membentuk Satgas patroli di wilayah rawan kebakaran serta mengecek alat pemadam kebakaran. [Nur/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS