Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, memperkirakan jika puncak musim kemarau terjadi pada bulan Bulan Agustus hingga September 2022 mendatang.
Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama mengungkapkan jika kondisi iklim kemarau pada tahun ini dikategorikan sebagai kemarau basah. Kondisi tersebut, dipicu lantaran masih turunnya hujan lebat pada musim kemarau ini.
“Kita sudah memasuki musim kemarau dimana pada bulan Agustus dan September ini merupakan puncak kemaraunya. Untuk tahun ini, kemaraunya dikategorikan kemarau basah karena masih ada kejadian hujannya, bahkan terjadi hujan lebat atau ekstrim yang pernah pada bulan Juli dan beberapa hari yang lalu di wilayah Tuban,” terangnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Selasa (30/8/2022).
Baca juga :
- Hujan Masih Turun di Bulan Agustus 2022, Ini Kata BMKG Tuban
- Musim Kemarau Tiba, Siapkan Diri Anda
- 4 Penyebab Masih Adanya Hujan di Bulan Juni Menurut BMKG Tuban
Kendati demikian, Zem sapaan akrabnya menambahkan jika terdapat dua wilayah di Kabupaten Tuban yang mengalami perbedaan puncak musim kemarau. Yaitu wilayah Senori dan juga Kenduruan yang sudah mengalami puncak musim terlebih dahulu pada bulan Juli lalu.
Adapun suhu maksimum udara selama musim kemarau pada tahun ini ialah mencapai 33 derajat Celcius, sedangkan suhu minimum udara mencapai 21,9 derajat celcius.
“Puncak musim kemarau Kabupaten Tuban adalah Bulan Agustus, kecuali wilayah Senori dan Kenduruan yang mengalami puncak musim pada Bulan Juli,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika pada musim kemarau kebakaran akan mudah terjadi, lantaran daun yang kering dapat menjadi penghantar panas yang baik, sehingga api dengan mudah menyebar dengan cepat.
Kendati tidak menutup kemungkinan jika pada musim penghujan, kebakaran juga bisa terjadi. jika terdapat faktor yang memicu api seperti pembebasan atau pembersihan lahan yang menggunakan api.
“Pada musim kemarau akan lebih berdampak sebab daun yang kering menjadi penghantar panas yang baik, serta potensi hujan sangat rendah. Sehingga api akan menyebar lebih luas tanpa hambatan,” tutupnya. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS