Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Imbas dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 33 orang yang sebelumnya berkerja di PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) Kabupaten Tuban rupanya masih terus berlanjut.
Pasalnya, setelah sempat menggelar aksi unjuk rasa pada 15 Agustus 2022 lalu kini kelompok yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Tuban kembali menggelar aksi serupa di Kantor IKSG, yang berada di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Terkait: 10 Potret Tenda Keprihatinan, Simbol Perlawanan Buruh di Tuban Terhadap Industri Kemasan Semen
Dalam aksinya kali ini, para demonstran tersebut membawa tuntutan serupa yaitu menolak PHK sepihak Swabina Gatra yang cacat prosedural. Mereka meminta Swabina kembali memperkerjakan 33 warga ring 1, serta menuntut IKSG bertanggung jawab atas adanya PHK di lingkungan kerjanya.
Selain itu, para buruh juga menuntut IKSG untuk menunjukkan data kerugian perusahaan selama sua tahun trakhir ini. Selain itu mereka juga menuntut Pemerintah Kabupaten Tuban untuk mengupayakan 33 warganya yang terkena PHK tersebut bekerja lagi serta mencegah PHK terulang kembali.
Terkait: Tolak PHK 33 Warga Tuban, Buruh Metal FSPMI Demo Maraton 23-26 Agustus 2022
Ketua FSPMI Tuban, Duraji mengungkapkan jika dalam aksi kali ini terdapat sekitar 100 demonstran yang turun ke jalan. Akan tetapi, hingga kini masih belum menemukan hasil dari tuntutan tersebut.
“Demo hanya kita pusatkan di kantor IKSG dan hari ini massa sekitar 100 orang, namun tidak ada hasil apapun,” paparnya kepada blokTuban.com, Selasa (23/8/2022).
Untuk itu, sebagai bentuk protesnya terhadap pihak IKSG dan juga Pemerintah Kabupaten Tuban, maka pihaknya memutuskan bertahan dengan mendirikan tenda keprihatinan di sepanjang wilayah PT IKSG Kabupaten Tuban.
Rencananya, tenda tersebut akan digelar selama empat hari berturut-turut, yaitu mulai hari selasa hingga hari jumat mendatang.
Terkait: 33 Warganya Jadi Korban PHK PT. IKSG, Pemkab Tuban Minta Bantuan Mediator Handal dari Disnaker Jatim
“Kita bertahan mendirikan tenda keprihatinan sebagai bentuk protes terhadap IKSG dan Pemerintah Tuban yang tidak bisa mencegah PJK terjadi, aada dua tenda yang didirikan jadi setiap hari kita demo. Hari ini tidak ada pihak IKSG yang turun menemui,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya upaya mediasi antara serikat pekerja dan pihak perusahaan telah dilakukan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Tuban. Namun, mediasi tersebut masih belum menghasilkan kesepakatan. [Sav/Dwi]
Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS