Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com – Mau belajar, mau mencoba dan mau tekun menjalankan, akhirnya membuahkan hasil. Itulah yang dirasakan Moh. Zaenal Machmud, perajin lampu hias asal Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Bahkan, produknya diapresiasi langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Dan usahanya juga tergabung dalam OK OCE, program pengembangan usaha yang digulirkan sang menteri.
Zaenal yang juga seorang pendidik ini memberi nama usahanya ini elBarkah Light’s. Beragam lampus hias bisa dia buat, berbagai ukuran dan bentuk sesuai dengan selera pemesan. Sejumlah lampu hiasa dengan berbagai karakter juga sudah tersedia.
Misalnya gambar mantan presiden Gus Dur, lambang Nahdlatul Ulama (NU) dan lain sebagainya. Bahkan juga ada lampu hias bergambar Sandiaga Uno.
‘’Kalau lampu bergambar Bang Sandi saya kirim langsung ke Jakarta, sifatnya endors,’’ ujar Zaenal.
Bahan lampu hiasnya, lanjut Zaenal sebagian dari pipa paralon. Bukan hal mudah untuk bisa mengubah pipa paralon plastik menjadi lampu hias yang menarik. Sebab, dia butuh sedikitnya dua minggu untuk belajar. Tidak ada yang mengajari, karena dia belajar sendiri atau otodidak.
‘’Saya belajar lewat youtube. Untuk masa percobaan membuat saya sampai menghabiskan tiga buah paralon, baru bisa,’’ ungkapnya.
Setelah mahir, dia bisa membuat berbagai macam bentuk dan ukuran. Sehari untuk lampu hias yang bentuknya rumit, dia hanya bisa menyelesaikan satu buah lampu. Untuk yang corak dan bentuknya biasa, sehari dia bisa menghasilkan dua buah lampu. Namun, waktu pengerjaan tersebut tidak tentu.
‘’Ya tergantung bentuk, ukuran dan tingkat kerumitan,’’ jelasnya.
Untuk hasil karyanya itu, dia biasa menjual dengan harga termurah Rp100 ribu dan termahal Rp350 ribu. Setidaknya harga itu yang sudah sering dia terima. Namun, Zaenal mengaku bisa mengerjakan sesuai dengan keinginan pemesan.
“Soal harga lebih tergantung tingkat kerumitan motif dan ukuran baik yang berbentuk tabung ataupun box,’’ katanya.
Untuk sementara, lampu hias buatannya baru dibeli oleh kalangan lokal. Sebulan dia bisa menjual antara 5-10 buah lampu. Selain pesanan langsung, dia juga membuka pemesanan secara online. Ada katalog yang bisa dilihat secara online.
‘’Ke depan saya berharap ada program pendampingan dari pihak terkait yang mengarah pada pemasaran dan pemodalan agar pasar semakin luas jangkauannya,’’ tandas dia.[ono]