Keluarga Harap Bersabar, Ini Penyebab Jemaah Haji Kloter 1 dan 2 Tuban Terlambat Pulang dari Surabaya

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Para keluarga penjemput haji sudah tidak sabar bertemu dengan anggota keluarganya yang telah pulang dari Tanah Suci. Sejak pukul 09.00 Wb, mereka memadati lokasi penjemputan di Kompi Senapan C521 Tuban hingga sepanjang Jalan Sunan Kalijaga, Minggu (17/7/2022).

Ratusan jemaah haji kloter 1 yang semula diprediksi tiba di Tuban pukul 10.15 Wib, ternyata ada keterlambatan. Iring-iringan bus dari Surabaya, baru tiba di Kompi Tuban sekitar pukul 14.45 Wib. 

Sedangkan kolter 2 dijadwalkan semula tiba di Tuban pukul 17.55 Wib, dan diperkirakan mundur dengan waktu yang belum dapat dipastikan.

Tangis haru para keluarga pecah menyambut kedatangan para jemaah yang telah selesai menunaikan rukun Islam kelima itu. Ashabul Yamin, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban mengatakan bahwa kedatangan jemaah haji kloter pertama mengalami keterlambatan dari jadwal semula. Awalnya, mereka dijadwalkan tiba di Tuban sekitar pukul 10.15 WIB.

Terkait : Pengalihan Lalu Lintas Kepulangan haji Tuban 2022

“Kedatangan Jemaah Haji kloter pertama mengalami keterlambatan. Setelah prosesi serah terima para jemaah langsung dipulangkan ke daerah asal dengan menggunakan armada bus yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah,” terang Ashabul Yamin, dalam siaran persnya.

Ratusan jemaah asal Tuban tiba di Bandara Jauanda Surabaya setelah terbang dari bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi pukul 18.45 waktu setempat menuju Indonesia.

Jemaah haji kloter satu sebanyak 446 orang dan 4 petugas itu landing di Juanda pukul 05.58 WIB. Lalu, diangkut dari Bandara Internasional Juanda menuju ke asrama haji Sukolilo dengan menggunakan bus sekitar pukul 07.00 WIB.

Sebelum memasuki hall Muzdalifah Asrama Haji Surabaya, satu persatu jemaah dicek suhu tubuhnya dengan menggunakan thermal scanner yang dipasang petugas di pintu masuk.

Terkait : Jemaah haji Tuban akan Dipantau 21 Hari Sebagai Deteksi Dini 5 Penyakit Menular

Kedatangan para jemaah haji kloter pertama disambut oleh Plh. Kakanwil Kemenag Jatim, Kakankemenag Tuban dan segenap Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari Jawa Timur.

Setelah itu dilanjutkan prosesi serah terima jemaah dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Surabaya kepada Kakankemenag Kabupaten Tuban.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Tuban ditugaskan memantau setiap jemaah haji yang pulang dari Tanah Suci selama 21 hari. Pemantauan dilaukan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, diantaranya adalah COVID-19, Mers-Cov, Meningitis, polio, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC). 

Terkait : Selisih 8 Jam, Simak Waktu dan Lokasi Penjemputan Kepulangan Jemaah haji Tuban Kolter 1 dan 2

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi.

Jemaah haji setiap daerah akan dibekali dengan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji (K3JH). Selama 21 hari masa pemantauan, ketika terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jamaah yang sakit segera ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH. [Ali]

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS