Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Siapa yang tidak mengenal belimbing madu dan siwalan?. Ya, dua buah yang berasa manis itu merupakan ikon Kabupaten Tuban, dan sekarang berada di Alun-alun Tuban, Kamis (16/6/2022).
Sebagai ikon, Pemerintah Kabupaten Tuban membuatnya dengan ukuran raksasa dari aslinya. Tujuannya tentu supaya dapat terlihat jelas oleh siapapun yang melintasi Kabupaten Tuban dari jalur Pantura.
Baca Juga : Dikenal Rasanya yang Manis, Begini Rahasia Keunggulan belimbing Madu
Bagi yang ingin memetik langsung belimbing madu, pelancong atau wisatawan dapat datang ke Agroppolitan Belimbing di Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang. Letaknya ada di sebelah timur Alun-alun Tuban.
Sebagai informasi, bahwa keunggulan belimbing madu Tuban sudah dikenal di tingkat nasional. Bahkan pada tahun 2009, Menteri Pertanian Republik Indonesia menetapkan belimbing madu sebagai varietas baru.
Baca Juga : Kebun belimbing Jadi Lokasi Sarana Edukasi untuk Anak-anak
Sedangkan buah siwalan sendiri, banyak tumbuh hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Tuban, salah satunya di Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding. Buah yang kerap disebut sebagai ental oleh masyarakat lokal ini menjadi salah satu oleh-oleh khas Tuban.
Berbeda dengan belimbing madu yang dapat dipetik dari kebunnya, siwalan ini tidak semudah itu untuk memetiknya karena pohonnya tinggi. Untuk memudahkan konsumen, warga lokal telah menyediakannya di tepi Jalan Manunggal Selatan, pembeli dapat bebas memilih buah yang bertektur kenyal itu.
Baca Juga : Bukan Musimnya, siwalan Banyak Dicari Wisatawan yang Berkunjung Ke Tuban
Kios yang menjual siwalan di Jalan Manunggal Selatan dibuka nonstop selama 24 jam. Diantara penjualnya bernama Bejo dan Kasmuah. Keduanya juga menjual legen, buah srikaya, kerupuk, hingga kecap di kiosnya.
“Srikaya ini juga kulakan, kalau nggak musim nggak ada. Harganya macam-macam, ada yang Rp12.000, Rp15.000, sekeranjang juga lebih murah,” terang Bejo kepada blokTuban.com.
Baca Juga : Batik Motif Buah siwalan Lapas Tuban Dapat Hak Cipta, Ini Nama Pencetusnya
Sementara harga legen yang dijualnya berkisar dari Rp12 ribu-Rp15 ribu. Berbeda dengan harga siwalan, saat sedang musim dijual dengan harga Rp5.000, sedangkan ketika tidak musimnya harganya bisa Rp7000 per bungkusnya. [Ali]
Temukan Konten Berita Tuban Menarik Lainnya di Google News.