Kenaikan Daging Sudah Dirasakan Penjual Sate Sebelum Adanya PMK

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada hewan sudah merambah di Kabupaten Tuban dan menjadi perhatian berbagai pihak. Kendati demikian, PMK tidak begitu berpengaruh pada UMKM yang menggunakan olahan daging sebagai menu andalannya. 

Salah satunya warung makan Anisah di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang. Warung yang menjajakan sate sebagai menu utamanya ini, tidak kaget dengan harga daging saat ini. 

"Harga daging sudah naik sebelum PMK ramai seperti sekarang," ujar Samsul (50) pemilik warung kepada blokTuban.com, Minggu (29/5/2022). 

Samsul memiliki tiga menu utama sate, yaitu sate kuda, kambing, dan ayam. Kenaikan harga daging kuda awalnya 100.000 rupiah, naik menjadi 135.000 rupiah per Kilogramnya. 

Sedangkan daging kambing awalnya 95.000 rupiah naik menjadi 120.000 rupiah per Kilogramnya. Pasokan daging kambing, Samsul mendapatkannya dari Pasar Plumpang, sementara daging kuda berasal dari Pasar Rengel. 

Ia menambahkan, bahwa kenaikan harga daging juga diimbangi dengan kebutuhan lain, seperti kecap, kacang bahkan kertas pembungkus. Hal ini yang menyebabkan Samsul harus menaikkan harga satenya 1.000 rupiah.

"Sebenarnya berat untuk menaikkan soalnya takutnya pelanggan pergi, karena kita sudah jualan mulai 2012 tetapi kalau tidak dinaikkan kita bisa rugi juga," tambahnya.

Kendati demikian, meskipun harga sate dinaikkan para pelanggan di warung Samsul ada juga yang pengertian. Bahkan ada yang menganjurkan untuk di naikkan harganya. Dalam sehari di warung tersebut terdapat 20-an pembeli yang datang untuk menikmati lezatnya sate.

Harapan dari Samsul, semoga semua kebutuhan bisa kembali normal lagi dan ekonomi bisa berjalan dengan lancar. Soal PMK, ia juga berharap supaya segera mendapatkan solusi agar tidak berimbas negatif ke ekonomi masyarakat. [Nur/Ali]