Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - APEC merupakan forum kerja sama 21 Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik. Kegiatan utamanya meliputi kerja sama perdagangan, investasi, kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan, serta peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.
Anggota Ekonomi APEC terdiri atas Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kanada, Chile, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 dan menghadapi tantangan geopolitik, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyerukan agar anggota APEC ‘Kembali ke Perdagangan'. Kerja sama antar ekonomi menjadi kunci pemulihan dunia perlu ditekankan.
Hal tersebut disampaikan Mendag Lutfi saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade (MRT), ke-28 di Bangkok, Thailand.
Pertemuan itu merupakan pertemuan fisik pertama selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Pertemuan digelar pada 21–22 Mei 2022 dan dihadiri para Menteri Perdagangan dari 21 anggota APEC.
“Kita harus kembali ke perdagangan, ekonomi, dan ke jalur pertumbuhan. Krisis pandemi Covid-19 mengajarkan bahwa tanpa kerja sama antar negara, tantangan dunia yang terus berdatangan akan semakin sulit dibendung. Artinya, kerja sama antar ekonomi menjadi kunci pemulihan dunia. Perdagangan adalah tulang punggung kesejahteraan dan salah satu kunci perdamaian dunia. Untuk mencapai hal tersebut, APEC harus bersama-sama sepakat untuk kembali kepada ekonomi demi perdamaian dan kesejahteraan dunia,” tegas Mendag Lutfi.
Tantangan geopolitik, lanjut Mendag turut mewarnai Pertemuan APEC MRT ini, karena memberikan dampak signifikan bagi suplaip erdagangan global, harga komoditas, dan inflasi. Terlebih saat ini seluruh dunia masih berupaya untuk pulih dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Krisis pandemi Covid-19 memberikan tantangan bagi Indonesia. Pada dua tahun terakhir kami berjuang keras untuk keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap),” ujarnya.
Mendag Lutfi menjabarkan langkah agar anggota APEC kembali fokus pada perdagangan dan peningkatan ekonomi khususnya di kawasan Asia Pasifik. Salah satunya melalui pembahasan mengenai Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik/ Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP).
“Sudah hampir 20 tahun sejak pertama kali pembahasan FTAAP, namun masih terdapat perbedaan pandangan di antara anggota APEC dalam menentukan arah ke depannya. Untuk itu, penting untuk menyepakati pemahaman bersama agar memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian global,” ujar Mendag Lutfi.
Sementara itu, untuk pembahasan sistem perdagangan multilateral, Indonesia menekankan seluruh anggota APEC agar mengupayakan pengembalian fungsi WTO untuk memperoleh manfaat dari sistem perdagangan multilateral.
“Pada pertemuan Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 (Ministerial Conference/MC-12) pada bulan Juni 2022 mendatang, diperlukan upaya global untuk memastikan relevansi WTO dalam menghadapi tantangan yang tengah dihadapi dunia. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun dialog upaya membangun sistem perdagangan multilateral yang berfungsi dengan baik diantara anggota APEC. Kedua, anggota APEC harus memimpin komitmen memperkuat sistem perdagangan multilateral serta menekankan hasil konkret dan berarti dari pertemuan MC-12 terutama sistem penyelesaian sengketa WTO yang kredibel,”jelasnya.[Ali]