Menjemur Sapi Cara Shirandra Farm Tuban Cegah Penularan PMK

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Akhir-akhir ini Penyakit Mulut dan kuku (PMK) pada hewan sudah mulai menyebar luas di Jawa Timur. Seperti di Kabupaten Tuban sudah di temukan 180 ekor sapi yang terjangkit PMK. 

Untuk menghindari wabah tersebut, para peternak melakukan berbagai cara agar hewan ternaknya tetap sehat dan tidak sampai mati. Upaya itu dilakukan peternakan Shirandra Farm (Komplek Sapi) Tuban. 

Di peternakan tersebut terdapat beberapa pencegahan agar sapi-sapi tetap sehat. Komplek sapi yang berlokasi di Jalan Raya Tuban Babat KM 16 tepatnya di Rt 1 Rw3 Dusun Pakis, Desa Penidon, Kecamatan Plumpang, dulunya adalah tempat prostitusi dan tepat di tahun 2020 dibangun sebagai kawasan peternakan.

Suwarni pemilik peternakan menjelaskan, bahwa di Shirandra Farm setiap harinya ada dokter khusus yang bekerja untuk mengecek kesehatan sapi. Sehingga, ketika ada satu ekor sapi yang menunjukkan gejala penyakit PMK, maka akan segera diditangani. 

Baca berita terkait : 292 Ekor Sapi di Tuban Terpapar Wabah PMK, 4 diantaranya Mati

"Kami juga rutin menyemprotkan disinfektan di kandang sapi, serta menjemur sapi supaya badannya hangat," ujar Suwarni kepada blokTuban.com, Sabtu (28/05/2022).

Menurutnya, penjemuran sangat efektif untuk menjaga sapi tetap sehat. Cara tersebut telah dibuktikan untuk mempercepat kesembuhan sapi ketika sakit, sebelum penyakit PMK mewabah seperti saat ini. 

Ketika tubuh sapi terpapar sinar matahari secara langsung, maka kekebalannya meningkat. Di samping itu, sapi harus tetap diberi vitamin dan kalsium untuk terhindar dari virus. 

Adanya penyakit PMK belakangan ini, Suwarni merasakan betul dampaknya khususnya dalam hal jual beli sapi. Saat ini untuk mejual ataupun membeli sapi cukup sulit, dan tidak semudah hari-hari normal. 

Pihaknya juga untuk membeli sapi cukup khawatir dengan kondisi sapi. Begitupula ketika menjual, pertaruhan nama baik peternakan terancam ketika sapi yang keluar tiba-tiba sakit terus mati. 

Berita terkait lainnya : Wabah PMK Merebak, Penjualan Daging Sapi di Plumpang Masih Stabil

"kKnsentrasi saat ini kondisi sapi benar-benar sehat karena ketika membeli takutnya sapi yang sehat akan tertular. Juga asaat kita menjual, bisa jadi sapi yang kita jual sehat tetapi saat dibawa pulang nanti sakit nama dari kompleks sapi akan jelek," jelasnya. 

Suwarni menambahkan, bahwa saat ini di kandangnya ada 27 ekor sapi. Sebelumnya saat normal setiap pasar hewan buka, maka bisa menjual 5 ekor sapi. Setelah mewabahnya PMK, satu ekor sapi tidak bisa dijual. 

Ia berpesan, kepada peternak sapi untuk sering menjemur ternaknya untuk menjaga imun sapi tetap stabil. Selain itu, segera mengarantina sapi setelah membeli sapi dari pasar hewan agar tidak menulari sapi lainnya. 

"Semoga segera ada vaksin dari penyakit PMK ini," harapnya. 

Diberitakan sebelumnya, data sebaran penyakit PMK di Tuban pada Jumat (27/5/2022) ada 292 ekor sapi terpapar, yang mana empat diantaranya mati. Sebaran kasus hewan ternak yang terdeteksi PMK tersebut saat ini telah meluas dan berada di 16 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban. 

Mulai Kecamatan Kerek, Jatirogo, Semanding, Plumpang, Soko, Palang, Senori, Tambakboyo, Montong, Bancar, Rengel, Merakurak, Widang, Jenu, Grabagan, dan juga Kenduruan. [Nur/Ali]