Cetak Pendamping Produk Halal, ISNU Tuban Gelar Pelatihan

Reporter : Sri Wiyono

blokTuban.com - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Cabang Tuban menggelar pelatihan pendamping produk halal (PPH). Acara ini untuk mencetak PPH profesional. Kegiatan digelar selama dua hari sejak 28 Mei 2022 di aula KH. Hasyim Asy’ari kompleks  Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban.

Pelatihan menghadirkan trainer dari Pengurus Wilayah (PW) ISNU Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh 100 peserta dari seluruh Kabupaten Tuban. Ketua PW ISNU Jawa Timur Prof M. Mas’ud Said membuka langsung pelatihan ini secara daring.

Ketua ISNU Tuban Warih Satria Setiawan mengatakan, pelatihan PPH sangat penting. Karena itu, ISNU Tuban menggelar pelatihan tersebut. Pelatihan ini juga menjadi program kerja dari PW ISNU Jawa Timur.

‘’Tuban bukan yang pertama menggelar pelatihan ini. Karena Bojonegoro, Lamongan, Gresik dan daerah lain di Jawa Timur sudah menggelar pelatihan serupa,’’ ujarnya.

Warih berpesan pada para peserta untuk menanyakan langsung dan menggali bagaimana kisah sukses UMKM yang didampingi oleh PPH sampai mendapat sertifikat halal untuk produknya.

Karena menurut dia, berapa tingkat keberhasilan dapat sertifikat bagi UMKM yang didampingi menjadi penting. Pelatihan ini juga mempunyai dampak positif dan manfaat buat jamaah NU di Tuban dan untuk pendamping serta UMKM yang didampingi.

‘’Jadi, saya harap peserta mengikuti pelatihan ini dengan sunguh-sungguh,’’ katanya.

Sementara, Rektor IAINU Tuban Akhmad Zaini, S.Ag, M.Si yang hadir dalam pembukaan pelatihan mengaku senang pelatihan itu digelar di kampus yang dia pimpin. Dia berharap kegiatan-kegiatan di kalangan NU bisa digelar di kampus di Jalan Manunggal Tuban itu. 

‘’Saya sangat senang kegiatan untuk mencetak pendamping profesional dan mengantar yang didampingi meraih sertifikat halal di gelar di sini. Mari ikut memakmurkan aset NU ini, dengan menggelar acara-acara di sini,’’ ucapnya.

Terkait dengan ISNU, Zaini berharap seluruh pengurus dan anggota ISNU untuk ikut berfikir dan menemukan solusi atas perkembangan jaman yang cukup mengkhawatirkan. Dia menyebut, para sarjana-sarjana NU harus kerja keras.

‘’Sekarang ini muncul pertentangan yang tajam di kalangan umat. Yang sangat kanan, ada yang sangat kiri dan sebagainya. Polarisasi yang ada sangat tajam, nah NU harus bisa menjadi perekat. Itu pula yang akan dikembangkan PBNU yang dipimpin Gus Yahya (Cholil Staqub),’’ katanya.

Sementara, Ketua PW ISNU Jawa Timur  Prof M. Mas'ud Said mengatakan, betapa pentingnya pelatihan pendamping produk halal. ISNU Jawa Timur, katan dia, sudah teken  kerjasama dengan Kemenag.

‘’Sudah saatnya sarjana turun, sarjana untuk UMKM, sarjana turun untuk kemaslahatan umat,’’ jelasnya.

Karena sudah kerjasama, lanjut dia, pelatihan PPH adalah sebagai tanggungjawab kelembagaan. Mantan Asisten Ahli Presiden jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, ada UU nomor 33/2014 tentang jaminan produk halal. Maka produk yang beredar di masyarakat mestinya juga halal.

Pria yang domisili di Malang itu menyebut, dalam pelatihan dijelaskan ada fikih makanan halal itu bagaimana, makanan halal sesuai syariat itu bagaimana, bagaimana pembiayaan untuk UMKM sampai terbit sertifikat halal dan lainnya.

‘’ISNU Jatim berkomitmen untuk pelatihan PPH muter se Jatim. Trainer yang disiapkan cukup banyak dan bersertfikat, ada 3.500 kader pendamping PPH dari ISNU Jatim,’’ ungkapnya.

Jawa Timur, lanjut dia, ingin menjadi provinsi penyuplai produk halal di Indonesia. Saat ini tercatat  9,7 juta UMKM di Jawa Timur, 57-60 persen dari jumlah itu adalah usaha makanan dan minuman. 

‘’Semua harus dipastikan halal bahan dan halal prosesnya. Begitu juga kosmestik dan produk lainnya. Indonesia ingin jadi penyuplai produk halal dunia, kita punta potensi,’’ lanjut dia.

Terkait IAINU, Prof Mas’ud berharap kampus ini punya laboratorium halal, sehingga bisa mengecek produk halal atau tidak. Dia menyebut  Unisma Malang, Unusa Surabaya dan sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur punya laboratorium itu. 

‘’Tak usah besar, cukup dua ruangan, yang penting disediakan alatnya. Kita kerjasama dengan perguruan tinggi tersebut untuk ngelabkan produk yang akan diteliti. Harapan saya IAINU Tuban punya labaratorium itu,’’ tandasnya.[ono]